tag:blogger.com,1999:blog-84297996651000043602024-02-08T14:41:46.446+07:00Ncofies Room's | Only For EveryoneAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/07007702765512866501noreply@blogger.comBlogger80513tag:blogger.com,1999:blog-8429799665100004360.post-17513660016090588012013-01-26T04:31:00.000+07:002013-01-26T04:31:50.614+07:00Manfaat Radio Aktif Berdasarkan Berbagai Bidang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review-aggregate" rel="nofollow" style="text-align: justify;">
<a href="http://ncofies.blogspot.com/"></a>
<a href="http://ncofies.blogspot.com/"></a>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Radioaktif
merupakan kumpulan beberapa tipe partikel subatom, biasanya disebut
sinar gamma, neutron, elektron, dan partikel alpha. radioaktif itu
bersifat melaju melalui celah/rongga ruang dengan kecepatan tinggi,
yaitu sekitar 100,000 mili persekon. tentunya Radioaktif dengan mudah
bisa masuk ke tubuh dan merusak sel alami yang telah disusun tubuh. Ini
bisa menyebabkan sel kanker yang mematikan didalam tubuh kita, dan jika
mengenai bagian reproduksi, bisa merusak generasi manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8429799665100004360" name="more"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. Bidang Kedokteran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Penggunaan
radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta
orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini.
Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang.</div>
<div align="justify">
<b>Berdasarkan radiasinya</b></div>
<div align="justify">
<b>1) Sterilisasi radiasi. </b></div>
<div align="justify">
<b>Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk </b>sterilisasi<b>
alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai
beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional
(menggunakan bahan kimia), yaitu: </b></div>
<div align="justify">
<b>a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme. </b></div>
<div align="justify">
<b>b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia. </b></div>
<div align="justify">
<b>c)
Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin
tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara
konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses
pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit. </b></div>
<div align="justify">
<b>2) Terapi tumor atau kanker. </b></div>
<div align="justify">
<b>Berbagai
jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik
sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel
kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh
karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan
radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.</b></div>
<div align="justify">
<b>3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer</b></div>
<div align="justify">
<b>Pengukuran
kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X
yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan
konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh
komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini
bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis)
yang sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid) sehingga
menyebabkan tulang muda (Yudhi, 2008).</b></div>
<div align="justify">
<b>4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)</b></div>
<div align="justify">
<b>Terapi
radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat
pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker.
Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih
dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi
radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi
terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan
sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya
yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan
dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan
dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini
sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan menggunakan
radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Dengan teknik ini
kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah
konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini,
bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa
merusak jaringan di luar target (Yudhi, 2008).</b></div>
<div align="justify">
<b>5) Teknik Pengaktivan Neutron</b></div>
<div align="justify">
<b>Teknik
nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh
terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang
sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit
ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak
pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini
contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron
(Yudhi, 2008).</b></div>
<div align="justify">
<b></b></div>
<div align="justify">
<b></b></div>
<div align="justify">
Penggunaan
radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk pendeteksian jenis
kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker yang sangat sukar
dioperasi menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini juga
dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu industri
yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian yang tinggi.
Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber
terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika
radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber
radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.</div>
<div align="justify">
Dalam
bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam
dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi
dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering
tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar
bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan.
Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh
tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih
canggih yaitu CT-Scanner.</div>
<div align="justify">
Radioisotop
Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop primadona yang mendekati
ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan
radioisotop ini memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam sehingga
intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara cepat setelah
selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma murni dari
jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi partikel
bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu,
radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas
pengemban) dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk
ikatan dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke
dalam tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi
penandaan (labelling). </div>
<div align="justify">
Di dalam tubuh,
radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh.
Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam
tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme tubuh
dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat
dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula digunakan
untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri
tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi
spesifik yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi
spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya
antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi.
Beberapa saat yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)
BATAN telah berhasil disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk
mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini
sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.</div>
<div align="justify">
<b>Sebagai Perunut</b></div>
<div align="justify">
Dalam
bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk
mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu
radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel
kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat
jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa
radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna,
2007).</div>
<div align="justify">
<b><u>Contoh radioisotop dalam bidang kedokteran :</u></b></div>
<div align="justify">
· I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak</div>
<div align="justify">
· Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung</div>
<div align="justify">
· Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung</div>
<div align="justify">
· Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah</div>
<div align="justify">
· Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru</div>
<div align="justify">
·
P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu
pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-32
disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar
beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.
Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat
kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses
sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas, alat suntik sudah
disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi
kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup
rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma
(Sutresna, 2007).</div>
<div align="justify">
· Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah</div>
<div align="justify">
· Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa</div>
<div align="justify">
· Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas</div>
<div align="justify">
· Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru</div>
<div align="justify">
· Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening</div>
<div align="justify">
· C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia</div>
<div align="justify">
· Co-60 Membunuh sel-sel kanker </div>
<div align="justify">
Berbagai
jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi
(diagnosa) berbagai jenis penyakit al: teknesium (Tc-99), talium-201
(Ti-201), iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133) dan
besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan
diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti
jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh
jaringan yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop
itu digunakan secara bersama-sama untuk mendeteksi kerusakan jantung.</div>
<div align="justify">
1-131
akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari
otak. Oleh karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan
pada kelenjar gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan
garam yang mengandung Na-24 disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk
mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya apakah ada
penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop
Natrium tsb.</div>
<div align="justify">
Xe-133 digunakan untuk mendeteksi
penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata, tumor dan hati. Fe-59
untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-kadang,
radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi
yaitu dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga digunakan untuk
terapi kanker kelenjar tiroid.</div>
<div align="justify">
<b>Unsur Lain yang Dapat digunakan dalam Bidang Kedokteran</b></div>
<div align="justify">
<b>1) </b>Bismuth-213
(46 menit): digunakan untuk terapi alfa ditargetkan (TAT), terutama
kanker, karena memiliki energi tinggi (8.4 MeV). </div>
<div align="justify">
<b>2) </b>Kromium-51 (28 detik): digunakan untuk label sel darah merah dan menghitung kerugian protein gastro-intestinal. </div>
<div align="justify">
<b>3) </b>Cobalt-60 (5,27 tahun): dahulu digunakan untuk radioterapi berkas eksternal, sekarang lebih banyak digunakan untuk sterilisasi </div>
<div align="justify">
<b>4) </b>Disprosium-165 (2 jam): digunakan sebagai hidroksida agregat untuk perawatan synovectomy arthritis. </div>
<div align="justify">
<b>5) </b>Erbium-169 (9,4 detik): digunakan untuk menghilangkan rasa sakit arthritis di sendi sinovial. </div>
<div align="justify">
<b>6) </b>Holmium-166 (26 jam): dikembangkan untuk diagnosis dan pengobatan tumor hati. </div>
<div align="justify">
<b>7) </b>Iodine-125
(60 detik): digunakan dalam brachytherapy kanker (prostat dan otak),
juga diagnosa untuk mengevaluasi tingkat filtrasi ginjal dan untuk
mendiagnosis deep vein thrombosis di kaki. Hal ini juga banyak digunakan
dalam radioimmuno-pengujian untuk menunjukkan adanya hormon dalam
jumlah kecil. </div>
<div align="justify">
<b>8) </b>Iodine-131 (8 detik) *:
banyak digunakan dalam mengobati kanker tiroid dan dalam pencitraan
tiroid, juga dalam diagnosis fungsi hati yang abnormal, ginjal (ginjal)
aliran darah dan obstruksi saluran kemih. Sebuah emitor gamma kuat,
tetapi digunakan untuk terapi beta. </div>
<div align="justify">
<b>9) </b>Iridium-192
(74 detik): disertakan dalam bentuk kawat untuk digunakan sebagai
sumber radioterapi internal untuk pengobatan kanker (digunakan kemudian
dihapus). </div>
<div align="justify">
<b>10) </b>IronBesi-59 (46 detik): digunakan dalam studi metabolisme besi dalam limpa. </div>
<div align="justify">
<b>11) </b>Lead-212 (10.6 jam): digunakan dalam TAT untuk kanker, dengan produk peluruhan Bi-212, Po-212, Tl-208. </div>
<div align="justify">
<b>12) </b>Lutetium-177
(6.7 detik): Lu-177 semakin penting karena hanya memancarkan gamma
cukup untuk pencitraan sedangkan radiasi beta melakukan terapi pada
kecil (misalnya endokrin) tumor. setengah-hidup cukup lama untuk
memungkinkan persiapan yang canggih untuk digunakan. Hal ini biasanya
dihasilkan oleh aktivasi neutron dari target lutetium alam atau
diperkaya-176. </div>
<div align="justify">
<b>13) </b>Molibdenum-99 (66 jam) *: digunakan sebagai 'orang tua' dalam generator untuk menghasilkan teknesium-99m. </div>
<div align="justify">
<b>14) </b>Palladium-103 (17 detik): digunakan untuk membuat benih brachytherapy implan permanen untuk kanker prostat tahap awal. </div>
<div align="justify">
<b>15) </b>Fosfor-32 (14 detik): digunakan dalam pengobatan polisitemia vera (kelebihan sel darah merah). </div>
<div align="justify">
<b>16) </b>Kalium-42 (12 jam): digunakan untuk penentuan kalium tukar dalam aliran darah koroner. </div>
<div align="justify">
<b>17) </b>Renium-186 (3,8 detik): digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada kanker tulang. </div>
<div align="justify">
<b>18) </b>Renium-188 (17 jam): Digunakan untuk arteri koroner, menyinari dari balon angioplasty. </div>
<div align="justify">
<b>19) </b>Samarium-153
(47 jam): Sm-153 sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit kanker
sekunder bersarang di tulang, dijual sebagai Quadramet. Juga sangat
efektif untuk prostat dan kanker payudara. </div>
<div align="justify">
<b>20) </b>Selenium-75 (120 detik): digunakan dalam bentuk seleno-metionin untuk mempelajari produksi enzim pencernaan. </div>
<div align="justify">
<b>21) </b>Sodium-24 (15 jam): untuk studi elektrolit dalam tubuh. </div>
<div align="justify">
<b>22) </b>Stronsium-89 (50 detik) *: sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit prostat dan kanker tulang. </div>
<div align="justify">
<b>23) </b>Technetium-99m
(6 jam): digunakan untuk gambar otot kerangka dan jantung pada
khususnya, tetapi juga untuk otak, tiroid, (perfusi dan ventilasi)
paru-paru, hati, limpa, ginjal (struktur dan tingkat filtrasi), kantung
empedu, tulang sumsum, ludah dan kelenjar lakrimal, kolam darah jantung,
infeksi dan banyak penelitian medis khusus. Diproduksi dari Mo-99 dalam
generator. </div>
<div align="justify">
<b>24) </b>Xenon-133 (5 detik) *: digunakan untuk paru-paru. </div>
<div align="justify">
<b>25) </b>Iterbium-169 (32 detik): digunakan untuk studi cairan cerebrospinal di otak. </div>
<div align="justify">
<b>26) </b>Iterbium-177 (1,9 jam): nenek moyang Lu-177. </div>
<div align="justify">
<b>27) </b>Yttrium-90
(64 jam) *: digunakan untuk brachytherapy kanker dan sebagai silikat
koloid untuk menghilangkan rasa sakit arthritis pada sendi sinovial
lebih besar. Tumbuh signifikan dalam terapi. </div>
<div align="justify">
<b>28) </b>Radioisotop cesium, emas dan ruthenium juga digunakan dalam brachytherapy. </div>
<div align="justify">
<b>29) </b>Karbon-11,
Nitrogen-13, Oksigen-15, Fluorin-18: adalah positron emitter digunakan
dalam PET untuk mempelajari fisiologi otak dan patologi, khususnya untuk
pemisahan fokus epilepsi, dan demensia, psikiatri dan studi
neuropharmacology. Mereka juga memiliki peran penting dalam kardiologi
F-18 dalam FGD (fluorodeoxyglucose) telah menjadi sangat penting dalam
deteksi kanker dan pemantauan kemajuan dalam pengobatan mereka, dengan
menggunakan PET. </div>
<div align="justify">
<b>30) </b>Cobalt-57 (272 detik): digunakan sebagai penanda untuk memperkirakan ukuran organ dan untuk kit diagnostik in-vitro. </div>
<div align="justify">
<b>31) </b>Tembaga-64
(13 jam): digunakan untuk mempelajari penyakit genetik yang
mempengaruhi metabolisme tembaga, seperti Wilson dan penyakit Menke, dan
untuk pencitraan PET tumor, dan terapi. </div>
<div align="justify">
<b>32) </b>Tembaga-67 (2.6 detik): digunakan dalam terapi. </div>
<div align="justify">
<b>33) </b>Fluor-18 sebagai FLT (fluorothymidine) miso,-F (fluoromisonidazole), 18F-kolin: digunakan untuk pelacak. </div>
<div align="justify">
<b>34) </b>Gallium-67 (78 jam): digunakan untuk pencitraan tumor dan lokalisasi lesi inflamasi (infeksi). </div>
<div align="justify">
<b>35) </b>Gallium-68 (68 menit): positron emitor digunakan dalam PET dan unit PET-CT Berasal dari germanium-68 dalam generator. </div>
<div align="justify">
<b>36) </b>Germanium-68 (271 detik): digunakan sebagai 'orang tua' dalam generator untuk menghasilkan Ga-68. </div>
<div align="justify">
<b>37) </b>Indium-111 (2,8 detik): digunakan untuk studi diagnostik spesialis, misalnya studi otak, infeksi dan studi usus transit. </div>
<div align="justify">
<b>38) </b>IIodine-123 (13 jam): semakin digunakan untuk diagnosis fungsi tiroid, ini adalah emitor gamma tanpa radiasi beta I-131. </div>
<div align="justify">
<b>39) </b>Iodine-124: pelacak. </div>
<div align="justify">
<b>40) </b>Krypton-81m
(13 detik) dari Rubidium-81 (4,6 jam): gas Kr-81m dapat menghasilkan
gambar fungsi ventilasi paru, misalnya pada pasien asma, dan untuk
diagnosis awal penyakit paru-paru dan fungsi. </div>
<div align="justify">
<b>41) </b>Rubidium-82 (1,26 menit): nyaman PET agen dalam pencitraan perfusi miokard. </div>
<div align="justify">
<b>42) </b>Stronsium-82 (25 detik): digunakan sebagai 'orang tua' dalam generator untuk menghasilkan Rb-82. </div>
<div align="justify">
<b>43) </b>Talium-201
(73 jam): digunakan untuk mendiagnosa kondisi arteri koroner jantung
penyakit lain seperti kematian otot jantung dan untuk lokasi limfoma
tingkat rendah</div>
<div align="justify">
<b>B. Bidang Hidrologi.</b></div>
<div align="justify">
1. Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur </div>
<div align="justify">
Radioisotop
ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya, radioisotop
natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam
penggunaannya, garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan
diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi
diperiksa, sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak
tersebut dapat diketahui (Abdul Jalil Amri Arma, 2009). </div>
<div align="justify">
2. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah</div>
<div align="justify">
Untuk
mendeteksi kebocoran pada pipa-pipa yang ditanam di bawah tanah,
biasanya digunakan radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau
Na2CO3. Radioisotop Na-24 ini dapat memancarkan sinar gamma yang bisa
dideteksi dengan menggunakan alat pencacah radioaktif Geiger Counter.
Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung
radioisotop Na-24 dilarutkan kedalam air. Kemudian, permukaan tanah di
atas pipa air diperiksa dengan Geiger Counter. Intensitas radiasi yang
berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Radioisotop juga dapat
digunakan untuk menguji kebocoran sambungan logam pada pembuatan rangka
pesawat (Sutresna, 2007).</div>
<div align="justify">
<b>C. Bidang Biologis</b></div>
<div align="justify">
Dalam
bidang biologi, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme
reaksi fotosintesis. Radioisotop ini, berupa karbon-14 (C-14) atau
oksigen-18 (O-18). Keduanya dapat digunakan untuk mengetahui asal-usul
atom oksigen (dari CO2 atau dari H2O) yang akan membentuk senyawa
glukosa atau oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis (Sutresna,
2007 dan Abdul Jalil Amri Arma, 2009).</div>
<div align="justify">
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2</div>
<div align="justify">
<b>Pengukuran Usia Bahan Organik</b></div>
<div align="justify">
Radioisotop
karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom
nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.</div>
<div align="justify">
Karbon
radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam
udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon
radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan
terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh
dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit
gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila
organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini
berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat
diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. (
12 T = 5.730 tahun).</div>
<div align="justify">
<b>Kegunaan lain radioisotop dalam bidang biologi sebagai berikut</b></div>
<div align="justify">
1) Mempelajari proses penyerapan air serta sirkulasinya di dalam batang tumbuhan.</div>
<div align="justify">
2) Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K terhadap perkembangan tumbuhan.</div>
<div align="justify">
3) Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul.</div>
<div align="justify">
4) Mempelajari kesetimbangan dinamis. </div>
<div align="justify">
5) Mempelajari reaksi pengeseran. </div>
<div align="justify">
<b>D. Bidang pertanian. </b></div>
<div align="justify">
Aplikasi
radioisotop “si pencari jejak” ini di bidang pertanian tidak kalah
menariknya. Radioisotop dapat digunakan untuk merunut gerakan pupuk di
sekitar tanaman setelah ditabur. Gerakan pupuk jenis fosfat, dari tanah
sampai ke dalam tumbuhan dapat ditelusuri dengan mencampurkan
radioisotop fosfor-32 (P-32) ke dalam senyawa fosfat di dalam pupuk.
Dengan cara ini dapat diketahui pola penyebaran pupuk dan efektifitas
pemupukan<b>.</b></div>
<div align="justify">
1) Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul </div>
<div align="justify">
Radiasi
dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium
dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama
tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah
itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi
perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur
hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian
reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi. (Abdul
Jalil Amri Arma, 2009).</div>
<div align="justify">
2) Pemuliaan tanaman </div>
<div align="justify">
Pemuliaan
tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan
menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi
dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa
pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi
itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis
radiasinya.</div>
<div align="justify">
Radioisotop ini digunakan untuk
memicu terjadinya mutasi pada tanaman. Dari proses mutasi ini diharapkan
dapat diperoleh tanaman dengan sifat-sifat yang menguntungkan, misalnya
tanaman padi yang lebih tahan terhadap hama dan memiliki tunas lebih
banyak. Selain itu, radioisotop juga dapat digunakan untuk memperpanjang
masa simpan produk-produk pertanian (Sutresna, 2007).</div>
<div align="justify">
3) Penyimpanan makanan </div>
<div align="justify">
Kita
mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan
lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan
seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan
dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat
disimpan lebih lama. (Abdul Jalil Amri Arma, 2009).</div>
<div align="justify">
4) Pemupukan </div>
<div align="justify">
Untuk
melaksanakan pemupukan pada waktu yang tepat, dapat digunakan
nitrogen-15 (N-15). Pupuk yang mengandung N-15 dipantau dengan alat
pencacah. Jika pencacah tidak mendeteksi lagi adanya radiasi, berarti
pupuk sudah sepenuhnya diserap oleh tanaman. Pada saat itulah pemupukan
berikutnya sebaiknya dilakukan. Dari upaya ini akan diketahui jangka
waktu pemupukan yang diperlukan dan sesuai dengan usia tanaman
(Sutresna, 2007).</div>
<div align="justify">
<b>E. Bidang Industri </b></div>
<div align="justify">
Saat
ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau
bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak
bumi yang ada di perut bumi.</div>
<div align="justify">
1. Pemeriksaan tanpa merusak. </div>
<div align="justify">
Radiasi
sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini
berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka
intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar
yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian
yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih
hitam.</div>
<div align="justify">
2. Mengontrol ketebalan bahan </div>
<div align="justify">
Ketebalan
produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam
dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa
intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang
dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran
menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor
akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat
sehingga ketebalan dapat dipertahankan. </div>
<div align="justify">
3. Pengawetan hahan </div>
<div align="justify">
Radiasi
juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu,
barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu
tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih
baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat
diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama.
Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua
cara:</div>
<div align="justify">
a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah, seperti merica, ketumbar, dan kemimiri.</div>
<div align="justify">
b.
Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang
berkembang biak dengan pembentukkan tunas, seperti kentang, bawang
merah, jahe, dan kunyit.</div>
<div align="justify">
4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil</div>
<div align="justify">
5. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja</div>
<div align="justify">
Radioisotop
sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian. Kebocoran dan
dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat
dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat
yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman
setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar
jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat
dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi
minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan ribuan km dapat
dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop dapat
digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki
reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis
gas mulia yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau
Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang
terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop darn Radiofarmka BATAN telah
berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr
untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo
benzena untuk perunut cairan organik.<b> </b>Selain itu juga
radioisotope juga di gunakan utuk pemeriksaan tanpa merusak, contoh :
Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas
film, lempeng logam,Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni,
Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil.
Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja</div>
<div align="justify">
Sumber bekas dari industri</div>
<div align="justify">
<b>Sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN</b></div>
<div align="justify">
Ø untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan biokimia</div>
<div align="justify">
Ø untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa bawah tanah, dll</div>
<div align="justify">
Ø untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll</div>
<div align="justify">
Ø untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis bahan baru, dll</div>
<div align="justify">
Ø untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll</div>
<div align="justify">
Ø untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah</div>
<div align="justify">
Ø untuk senjata bom nuklir</div>
<div align="justify">
Reaksi
inti mengahsilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga
nuklir (PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga
terbentuk uapa. Kemudian, uap in digunakan untuk mengerakkan turbin.
Peregerakan turbin merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan
generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi
listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu
reaktor nuklir (Sutresna, 2007).</div>
<div align="justify">
<b>Radioaktif Sebagai Perunut. </b></div>
<div align="justify">
Sebagai
perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari
sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh
karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop
stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa
sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau. </div>
<div align="justify">
<b>F. Bidang Arkeologi </b></div>
<div align="justify">
Ø Menentukan umur fosil dengan C-14</div>
<div align="justify">
Radioisotop
memiliki peran yang masih sulit digantikan oleh metode lain.
Radioisotop berperan dalam menentukan usia sebuah fosil. Usia sebuah
fosil dapat diketahui dari jejak radioisotop karbon-14. Ketika makhluk
hidup masih hidup, kandungan radioisotop karbon-14 dalam keadaan
konstan, sama dengan kandungan di atmosfer bumi yang terjaga konstan
karena pengaruh sinar kosmis pada sekitar 14 dpm ( disintegrations per
minute) dalam 1 gram karbon. Hal ini dikarenakan makhluk hidup tersebut
masih terlibat dalam siklus karbon di alam. Namun, sejak makhluk hidup
itu mati, dia tidak terlibat lagi ke dalam siklus karbon di alam.
Sebagai akibatnya, radioisotop karbon-14 yang memiliki waktu paro 5730
tahun mengalami peluruhan terus menerus. Usia sebuah fosil dapat
diketahui dari kandungan karbon-14 di dalamnya. Jika kandungan tinggal
separonya, maka dapat diketahui dia telah berusia 5730 tahun.</div>
<div align="justify">
<b>G. Bidang Pertambangan</b></div>
<div align="justify">
Radioisotop
memberikan manfaat besar pula di bidang pertambangan. Pada pertambangan
minyak bumi, radioisotop membantu mencari jejak air di dalam lapisan
batuan. Pada pengeboran minyak bumi biasanya hanya sebagian dari minyak
bumi yang dapat diambil dengan memanfaatkan tekanan dari dalam bumi.
Jika tekanan telah habis atau tidak cukup, diperlukan tekanan tambahan
untuk mempermudah pengambilannya. Penambahan tekanan ini dapat dilakukan
dencan cara membanjiri cekungan minyak dengan air yang dikenal dengan
flooding. Air disuntikkan ke dalamnya melalui pengeboran sumur baru.
Pada proses penyuntikan air ini perlu kepastian bahwa air yang
dimasukkan ke dalam lapisan batuan benar-benar masuk ke cekungan minyak
yang dikehendaki. Di sini lah radioisotop memainkan peran. Radioisotop
kobal-57, kobal-58 dan kobal-60 dalam bentuk ion komplek
hexacyanocobaltate merupakan solusinya. Ion ini akan bergerak
bersama-sama dengan air suntikan sehingga arah gerakan air tersebut
dapat diketahui dengan mendeteksi keberadaan radioisotop kobal tersebut.
Radiosotop kobal-60 dalam bentuk hexacyanocobaltate telah berhasil
dibuat di Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang dan siap untuk
didayagunakan.</div>
<div align="justify">
Tritium radioaktif dan cobalt 60
digunakan untuk merunut alur-alur minyak bawah tanah dan kemudian
menentukan srategi yang paling baik untuk menyuntikkan air ke dalam
sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak yang tersisa di dalam
kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat. Berjuta-juta barrel
tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini (Bangkit Sanjaya,
2009)</div>
<div align="justify">
<b>H. Bidang Penelitian Kimia</b></div>
<div align="justify">
<b>a. Teknik Perunut</b></div>
<div align="justify">
Teknik
perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi
kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti
reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.</div>
<div align="justify">
Dari
analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat
ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi warna).</div>
<div align="justify">
Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18.
Adapun jika O – 18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi
seperti berikut.</div>
<div align="justify">
<b>b. Penggunaan isotop dalam bidang kimia analisis</b></div>
<div align="justify">
Penggunaan
isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit
dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.</div>
<div align="justify">
<i>1) Analisis Pengeceran Isotop</i></div>
<div align="justify">
Larutan
yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan
yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan
dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis
ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.</div>
<div align="justify">
<i>2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)</i></div>
<div align="justify">
Analisis
aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam
cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd)
dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor
sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah
sinar ? . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma (? )
untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.</div>
<div align="justify">
Dalam
bidang kimia, radioisotop dapat digunakan untuk mempelajari mekanisme
reaksi kimia, misalnya radioisotop oksigen-18 (O-18) digunakan untuk
mempelajari mekanisme reaksi esterifikasi. Berdasarkan penelitian
diketahui bahwa pada reaksi esterifikasi, atom O yang membentuk senyawa
H2O berasal dari asam karboksilat. Adapun atom O yang membentuk senyawa
ester berasal dari alkohol (Sutresna, 2007).</div>
<div align="justify">
Radioisotop
telah memberikan kontribusi pula di bidang penelitian kimia, utamanya
dalam menelusuri mekanisme reaksi. Radioisotop-radioisotop dari unsur
hidrogen, karbon, nitrogen dan sebagainya telah memainkan peran dalam
menjelaskan berbagai mekanisme reaksi pada reaksi-reaksi senyawa
organik.</div>
<div align="justify">
Radioisotop telah menemukan peran yang
luas sebagai pencari jejak. Sampai saat ini, ketangguhan radioisiotop
belum tertandingi oleh pemain lain di bidang ini. Di masa yang akan
datang, kiprah radioisotop si pencari jejak ini tampaknya akan semakin
luas. Mudah mudahan manfaat-manfaat nyata tersebut akan membantu
mengikis citranya yang menyeramkan dan bahkan menakutkan.</div>
<a href="http://ncofies.blogspot.com/"></a><br />
<br />
<div style="display: none !important;">
<span itemprop="rating" itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Rating" rel="nofollow"><span itemprop="average">100</span>out of <span itemprop="best">100</span> based on <span itemprop="votes">99995</span> ratings. <span itemprop="count">1</span> user reviews.</span>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07007702765512866501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429799665100004360.post-46076602360720249012013-01-24T05:28:00.000+07:002013-01-24T05:28:26.956+07:005 Latihan Singkat agar Perut Rata dan Kencang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review-aggregate" rel="nofollow" style="text-align: justify;">
<a href="http://ncofies.blogspot.com/"></a>
<a href="http://ncofies.blogspot.com/"></a>
<header class="article-header">
<h1 class="entry-title single-title" itemprop="headline">
<br /></h1>
</header><span style="font-size: small;">Setiap orang pasti mendambakan perut
yang rata dan kencang. Namun kebanyakan dari Anda hanya melakukan satu
metode latihan saja untuk mewujudkan hal ini. </span><br />
<span style="font-size: small;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-29080" height="250" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2012/12/perut-rata.jpg" title="perut-rata" width="530" /></span>
<span style="font-size: small;">Lou Schuler, salah satu penulis <em>The New Rules of Lifting for Abs</em>
menyatakan bahwa untuk mendapatkan otot perut yang kencang dan kuat
Anda harus melatih seluruh bagian otot di sekitar perut termasuk otot
punggung bawah, pinggul dan paha bagian atas. Selain berfungsi untuk
melatih otot perut, latihan perut yang baik juga berfungsi untuk
memperbaiki postur tubuh Anda.</span><br />
<span style="font-size: small;">Itulah sebebnya jika hanya melakukan satu latihan saja, maka
otot-otot lainnya tidak mendapatkan porsi latihan yang cukup dan impian
mendapatkan perut rata dan kencang semakin jauh dari harapan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Berikut 5 latihan yang bisa Anda coba untuk mendapatkan perut yang
rata dan kencang sekaligus membantu memperbaiki postur tubuh Anda.</span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;"><strong>Side Plank</strong><br />
Latihan ini berfungsi untukl melatih otot perut bagian samping, paha, dan pinggul Anda.
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-29074" height="285" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2012/12/Side-Plank.jpg" title="Side-Plank" width="570" /></span>
<span style="font-size: small;"><strong>Tahapan Pelaksanaan:</strong></span><br />
<ul>
<li><span style="font-size: small;">Berbaring miring</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tangan kiri menahan beban tubuh</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tangan kanan memegang pinggang</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Angkat pinggul Anda ke atas</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tahan 30-45 detik</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ulangi 10-15 repetisi untuk masing-masing sisi</span></li>
</ul>
</li>
<li><span style="font-size: small;"><strong>Plank Punch</strong><br />
Berguna melatih otot perut bagian depan, punggung, paha dan kekuatan otot lengan.</span>
<span style="font-size: small;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-29075" height="285" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2012/12/plank-punch.jpg" title="plank-punch" width="570" /><br /><strong><br />
Tahapan Pelaksanaan:</strong></span>
<br />
<ul>
<li><span style="font-size: small;">Ambil posisi push up</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Beban tubuh bertumpu pada kedua tangan</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Angkat tangan kanan lurus ke depan dengan posisi tangan mengepal</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Turunkan tangan kanan kembali ke posisi semula</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ulangi gerakan untuk tangan kiri</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ulangi 10-15 repetisi</span></li>
</ul>
</li>
<li><span style="font-size: small;"><strong>Hip Thurst</strong><br />
Berguna melatih otot perut bagian bawah, pinggang, dan paha depan.
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-29076" height="285" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2012/12/abs-hipthrust.jpg" title="abs-hipthrust" width="570" /></span>
<span style="font-size: small;"><strong>Tahapan Pelaksanaan:</strong></span><br />
<ul>
<li><span style="font-size: small;">Posisi tidur terlentang</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kedua tangan ada di samping badan</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Kaki lurus ke atas</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Angkat pinggul hingga mendorong ujung kaki naik lebih tinggi lagi</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tarik nafas saat kaki turun dan hembuskan nafas saat kaki naik</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ulangi 10-15 repetisi</span></li>
</ul>
</li>
<li><span style="font-size: small;"><strong>Hanging Knee Rise</strong><br />
Melatih kekuatan otot perut bagian atas, paha depan, lengan dan stabilitas pinggang.
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-29077" height="285" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2012/12/abs-hangingkneeraise.jpg" title="abs-hangingkneeraise" width="570" /></span>
<span style="font-size: small;"><strong>Tahapan Pelaksanaan:</strong></span><br />
<ul>
<li><span style="font-size: small;">Bergantungan dengan pegangan pada bar</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Posisi lutut sedikit ditekuk</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ujung lutut menghadap ke bawah</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tekuklah pinggul hingga ujung lutut menghadap ke depan dan paha sejajar lantai</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tarik nafas saat lutut turun dan hembuskan nafas saat lutut naik</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ulangi 10-15 repetisi</span></li>
</ul>
</li>
<li><span style="font-size: small;"><strong>Crossover Crunch</strong><br />
Melatih otot perut bagian atas dan samping serta otot punggung atas.
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-29078" height="285" src="http://duniafitnes.com/wp-content/uploads/2012/12/abs-crossovercrunch.jpg" title="abs-crossovercrunch" width="570" /></span>
<span style="font-size: small;"><strong>Tahapan Pelaksanaan:</strong></span><br />
<ul>
<li><span style="font-size: small;">Posisi tidur terlentang</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Posisi kaki kiri ditekuk dengan telapak kaki tetap menempel di lantai</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Posisi kaki kanan disilangkan ke kaki kiri</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Posisi tangan kiri berada di samping kepala dan tangan kanan di samping badan</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Gerakkan siku tangan kiri ke arah lutut kaki kanan</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Tarik nafas saat tidur dan hembuskan nafas saat menekuk perut</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ulangi dengan posisi sebaliknya</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Lakukan 10-15 repetisi</span></li>
</ul>
</li>
</ol>
<span style="font-size: small;">
Selalu imbangi latihan di atas dengan diet rendah lemak dan tinggi
protein agar perut rata dan kencang bisa Anda dapatkan dalam waktu yang
lebih singkat. </span></div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review-aggregate" rel="nofollow" style="text-align: justify;">
</div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review-aggregate" rel="nofollow" style="text-align: justify;">
</div>
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review-aggregate" rel="nofollow" style="text-align: justify;">
sumber : http://duniafitnes.com/sixpack/5-latihan-singkat-agar-perut-lebih-rata-dan-kencang.html<br /><a href="http://ncofies.blogspot.com/"></a><br />
<br />
<div style="display: none !important;">
<span itemprop="rating" itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Rating" rel="nofollow"><span itemprop="average">100</span>out of <span itemprop="best">100</span> based on <span itemprop="votes">99995</span> ratings. <span itemprop="count">1</span> user reviews.</span>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07007702765512866501noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8429799665100004360.post-41011078017029338212013-01-22T20:34:00.000+07:002013-01-22T20:34:30.032+07:00Teori Evolusi Menurut Agama Kristen<div dir="ltr" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: left;" trbidi="on">
<div itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Review-aggregate" rel="nofollow" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Bagaimana umat Katolik menyikapi teori evolusi dan apakah teori
evolusi ini bertentangan dengan iman? Pertama-tama kita harus memegang
bahwa karena iman dan akal itu sama-sama berasal dari Allah, maka kita
percaya bahwa seharusnya tidak ada pertentangan antara iman dan akal (<em>reason</em>)
dan science yang menjadi hasil dari akal tersebut untuk mencapai
kebenaran, asalkan pencarian kebenaran tersebut dilakukan dengan tulus
tanpa memasukkan ide-ide pribadi yang kemudian dianggap sebagai
kebenaran.</span><br />
<span style="font-size: small;">Teori Evolusi yang kita kenal sebenarnya merupakan suatu hipotesa,
yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, agar dapat dikatakan
sebagai kebenaran. Sementara ini, bukti ilmiah belum dapat dikatakan
mendukung hipotesa tersebut. Ada dua inti besar teori Evolusi- yang
dikenal sebagai “Macroevolution/ evolusi makro”yang dipelopori oleh
Darwin:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;">Semua mahluk hidup berasal dari mahluk sederhana yang terdiri dari satu sel atau lebih, yang terbentuk secara kebetulan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Species baru terbentuk dari species lain melalui seleksi alam,
dengan melibatkan kemungkinan variasi, di mana variasi tersebut dapat
bertahan dan berkembang biak. Dalam abad ke-20, hal ini diperjelas
dengan memberi penekanan pada kemungkinan mutasi sebagai cara
pembentukan variasi. Posisi ini dikenal sebagai Neo- Darwinism.</span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;">Sebelum kita membahas lebih lanjut, kita melihat bahwa di sini
terdapat 2 jenis evolusi, yaitu Evolusi makro, dan evolusi mikro.
Evolusi makro membicarakan evolusi melewati batas-batas species, di mana
species secara berangsur-angsur berubah menjadi species yang lain.
Sedangkan evolusi mikro adalah evolusi yang berada di dalam batas satu
species. Mikro evolution adalah suatu realita yang dapat kita amati
secara langsung pada alam, jadi tidak perlu dipermasalahkan. Umumnya,
evolusi mikro ini berhubungan dengan adaptasi dengan lingkungan baru,
dan berupa pengurangan organ dan bukan penambahan dan penyesuaian.<br />
Teori evolusi yang kita kenal umunya adalah evolusi makro. Ini
bertentangan dengan iman, karena definisinya, teori Evolusi makro
merujuk pada asumsi bahwa tidak ada campur tangan Tuhan (sebagai Divine
Intelligence) sebagai pencipta umat manusia.</span><br />
<span style="font-size: small;">Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa terdapat beberapa problem
mengenai teori Evolusi makro, baik dari segi filosofi maupun ilmu
pengetahuan, dan akal sehat kita sesungguhnya dapat menilai mana yang
benar:</span><br />
<span style="font-size: small;">A. <strong>Problem Evolusi makro dari sudut pandang filosofi</strong>:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;">Teori Darwin berpendapat bahwa dari mahluk yang lebih rendah dapat
dengan sendirinya naik/ membentuk mahluk yang lebih tinggi, yang
disebabkan oleh kebetulan semata-mata, (dan bukan disebabkan karena
campur tangan ‘Sesuatu’ yang lebih tinggi derajatnya). Ini bertentangan
dengan prinsip utama akal sehat: sesuatu/ seseorang tidak dapat
memberikan sesuatu yang tidak dimilikinya.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Teori Darwin tidak berdasarkan fakta konkrit bahwa species tertentu
memiliki ciri khusus yang tidak dipunyai oleh species lain; sebab teori
ini beranggapan bahwa semua species seolah-olah tidak punya ciri
tertentu dan dapat berubah menjadi species yang lain, seperti tikus
menjadi kucing, kucing menjadi anjing, dst. Hal ini tentu tidak terjadi
dalam kenyataan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Teori ini mengajarkan bahwa kemungkinan variasi terjadi karena
‘kesalahan’/ hanya kebetulan; dan ini seperti mengatakan bahwa musik
disebabkan oleh ‘keributan’ semata-mata.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Teori Darwin tidak dapat menjelaskan perbandingan paralel antara
hasil karya manusia dan satu sel mahluk hidup. Karena akal sehat dapat
melihat secara objektif bahwa hasil karya manusia/ teknologi betapapun
bagus dan rumitnya tidak memiliki kehidupan sedangkan mahluk satu sel
memiliki kerumitan tertentu yang dapat menyebabkan ia hidup dan
berkembang. Maka jika teknologi tersebut (yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan mahluk satu sel) dihasilkan oleh mahluk dengan akal
yang tinggi (yaitu manusia), maka betapa hal itu harus lebih nyata dalam
hal penciptaan mahluk satu sel tersebut, yang seyogyanya diciptakan
oleh mahluk yang jauh lebih tinggi dari manusia.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Evolusi tidak dapat menjelaskan keberadaan keindahan alam di dunia.
Jika segala sesuatu adalah hasil kebetulan yang murni, maka hal itu
tidak dapat menjelaskan bagaimana kebetulan itu bisa menghasilkan
keindahan yang ditimbulkan oleh keteraturan/ ‘order’. Dari pengalaman
sehari-hari, kita mengetahui tidak mungkin terdapat kebetulan-kebetulan
murni yang bisa menghasilkan keteraturan dan keindahan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Teori Darwin tidak membuktikan bahwa Tuhan Sang Pencipta tidak ada,
melainkan teori ini mengambil asumsi ketidak-adaan Tuhan sebagai titik
tolak. Bahwa kemudian dikatakan bahwa pembuktian ‘kebetulan secara
ilmiah’ tersebut menunjukkan demikian, itu hanya merupakan demonstrasi
untuk mengulangi suatu pernyataan yang diasumsikan sebagai kebenaran.</span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;">B. <strong>Problem Evolusi makro dari segi Ilmu Pengetahuan:</strong></span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;">Kenyataannya, species mahluk hidup sudah jelas memiliki keterbatasan
ciri-ciri yang secara genetik tidak dapat berubah. Sampai saat ini
tidak ada bukti nyata tentang pembentukan species baru dari species lain
menurut seleksi alam. Jikapun ada, maka mahluk persilangan ini tidak
mempunyai kemampuan untuk berkembang biak. Contoh: ‘mule’ , persilangan
antara kuda dan keledai, tidak dapat berkembang biak/ steril.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Hasil penemuan fosil tidak menunjukkan perubahan yang berangsur
secara terus menerus pada species yang satu dan yang lain. Yang
ditemukan adalah bentuk yang stabil untuk jangka waktu yang lama, dan
tidak ditemukan fosil species perantara yang menghubungkan satu species
dengan yang lain. Jika benar ada mahluk antara kera dengan manusia,
tentu fosil mahluk antara kera dan manusia harus banyak ditemukan, namun
sampai saat ini tidak demikian, sehingga dikatakan bahwa terdapat
‘missing links’ antara fosil kera dan fosil manusia. Betapa ini
menunjukkan bahwa mahluk penghubungnya tidak ditemukan karena memang
tidak ada!</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Mutasi menunjukkan adanya pengurangan organ ataupun modifikasi organ
yang sudah ada, karena kebetulan dan tidak essensial, seperti perubahan
warna, bentuk, dst. Namun mutasi tidak dapat menjelaskan sesuatu yang
tadinya tidak ada jadi ada. Jadi prinsipnya ‘indifferent/regressive’ dan
bukan ‘progressive’.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Darwin sendiri mengamati dengan teliti evolusi mikro, namun
masalahnya dia menjadikannya sebagai rumusan untuk evolusi makro,
walaupun sesungguhnya tidak dapat menjawab bagaimana sesuatu yang lebih
sederhana membentuk sesuatu yang lebih rumit. Tidak usah jauh-jauh
bicara soal keseluruhan tubuh; sebab bagaimana perkembangan dari satu
sel menjadi organ mata atau telinga (yang walaupun kecil tapi
kompleksitasnya cukup tinggi) saja belum dapat dibuktikan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Perhitungan matematika, yaitu teori probabilitas menunjukkan bahwa
kemungkinan perubahan dari mahluk sederhana (1 sel atau lebih) menjadi
mahluk yang kompleks adalah sangat kecil dan seluruh sejarah manusia
tidak cukup untuk merealisasikan perubahan itu. Mungkin alibi ini
termasuk yang paling mungkin dari pandangan ilmiah untuk membuktikan
bahwa evolusi makro itu tidak mungkin terjadi. Salah satu tokoh evolusi
seperti Jacques Monod (1910-1976) sendiri mengakui bahwa kemungkinan
evolusi dari mahluk bersel satu adalah “hampir nol” dan kemungkinan
terjadi hanya sekali (Jacques Monod, <em>Chance and Necessity</em>, NY,
Alfred A. Knopf, 1971, p.114-145). Monod seorang ahli biologi,
menyuarakan pendapat dalam hal biologis, namun hal ini tidak sejalan
dengan kemungkinan secara matematika, yaitu bagaimana satu kemungkinan
yang langka tersebut dapat terjadi, dan dapat menjadi dasar perkembangan
manusia dalam kurun waktu sejarah manusia yang terbatas. Menurut
statistik, hal ini tidak mungkin.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Seandainya benar, maka diperlukan waktu yang sangat panjang untuk
realisasi kemungkinan mutasi/ ‘kebetulan’ ini. Keterbatasan waktu
sejarah manusia yang menunjukkan paling lama sekitar 10.000- 15.000
tahun tidak memberikan jawaban untuk kemungkinan teori ini. George Salet
menulis, “…ilmu pengetahuan menemukan fungsi DNA, duplikasinya dan
perkembangannya memberi dasar bagi spekulasi matematika bahwa, … periode
geologis harus dikalikan dengan 10 diikuti dengan ber-ratus atau
ber-ribu-ribu nol, untuk memberikan waktu bagi terbentuknya sebuah organ
baru, walaupun organ yang paling sederhana sekalipun.” (diterjemahkan
dari George Salet, “<em>Hasard et certitude. Le transformisme devant la biologie actualle</em>, Paris, 1972, p. x)</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Ilmu pengetahuan mengakui kompleksitas mahluk hidup ber-sel satu,
dan tidak dapat menjelaskan bagaimana asal usul kehidupan. Dalam hal ini
tokoh evolusi menawarkan penyelesaian dengan teori ‘blind chance’,
tetapi seperti Monod sendiri mengakui, hal ini masih problematik, dan
lebih tepat disebut sebagai ‘teka-teki’. (Ibid., p. 143)</span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;">Kenyataan di atas sesungguhnya dapat membantu kita untuk melihat hal
Evolusi tersebut secara lebih objektif. Kini, mari kita lihat <strong>pandangan Gereja mengenai hal evolusi </strong>ini, yang dapat saya rumuskan dalam beberapa point:</span><br />
<ol>
<li><span style="font-size: small;">Kita percaya bahwa jiwa manusia diciptakan secara langsung oleh
Allah, dari yang tadinya tidak ada jadi ada. Jiwa ini dihembuskan
kedalam embrio manusia yang terbentuk dari hubungan suami istri. Jadi
jiwa manusia <span style="text-decoration: underline;">bukan</span> berasal dari produk evolusi. Dalam surat ensiklik <em>Humani Generis</em> (1950), Paus Pius XII menolak ide evolusi total (yang menyangkut tubuh dan jiwa) manusia dari kera (primate). Dalam <em>Humani Generis 36, </em>Paus
Pius XII mengajarkan bahwa meskipun dalam hal asal usul tubuh manusia,
masih dapat diselidiki apakah terjadi dari proses evolusi, namun yang
harus dipegang adalah: semua jiwa manusia adalah diciptakan langsung
oleh Tuhan. Namun demikian mengenai evolusi tubuh manusia itu sendiri,
masih harus diadakan penyelidikan yang cermat, dan tidak begitu saja
disimpulkan bahwa manusia yang terbentuk dari ‘pre-existing matter’
tersebut sebagai sesuatu yang definitif.<br />
Jadi ide evolusi total ini sama sekali bukan hipotesa bagi orang
katolik. Namun demikian, para ilmuwan dapat terus menyelidiki hipotesa
bahwa tubuh manusia dapat diambil dari kehidupan yang sudah ada
(ancestral primate), walaupun juga dengan sikap hati-hati, “great
moderation and caution”. Tetapi ia harus memegang bahwa <strong>semua manusia diturunkan dari satu pasang manusia (monogenism),</strong>
bukan dari banyak evolusi paralel (polygenism) seperti pada hipotesa
tertentu, sebab semua manusia diturunkan dari Adam dan Hawa. Dan hal ini
sesuai dengan konsep “dosa asal” yang diturunkan oleh manusia pertama.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Mengenai penciptaan tubuh manusia dari materi yang sudah ada
sebenarnya tidak bertentangan dengan sabda Tuhan yang menciptakan tubuh
Adam dari tanah/ debu, yang kemudian dihembusi oleh kehidupan, yang
menjadi jiwa manusia (Kejadian 2:7). Namun hal ini tidak bertentangan
dengan penciptaan manusia seturut gambaran Allah, sebab yang dimaksudkan
di sini adalah manusia sebagai mahluk rohani yang berakal dan memiliki
kehendak bebas.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Jadi diperbolehkan jika orang berpikir bahwa kemungkinan tubuh kera
dapat berkembang mendekati tubuh manusia dan pada titik tertentu (di
tengah jalan), Tuhan menghembusi jiwa manusia ke dalam tubuh manusia itu
yang kemudian terus berevolusi (evolusi mikro) sampai menjadi manusia
yang kita ketahui sekarang. St. Thomas Aquinas I, q.76, a.5, menyebutkan
bahwa <strong>teori yang menyebutkan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari kera (evolusi makro), harus kita tolak.</strong>
Tubuh Adam haruslah merupakan hasil dari campur tangan Tuhan untuk
mengubah materi apapun yang sudah ada (pre-existing matter) dan
menjadikannya layak sebagai tubuh yang dapat menerima jiwa manusia.
Campur tangan ini mungkin saja luput dari pengamatan ilmiah, seperti
yang diakui sendiri oleh Monod, saat mengatakan bahwa asal usul hidup
manusia adalah suatu teka-teki.<br />
Tidak mungkin bahwa dalam satu tubuh dapat terdapat dua macam jiwa, yang
satu adalah rational (manusia) dan yang kedua, irrational (kera), sebab
terdapat perbedaan yang teramat besar, yang tidak terjembatani antara
jiwa kera dan jiwa manusia. Lagipula tubuh kera bersifat spesifik yang
diadaptasikan dengan lingkungan hidup yang tertentu. Jadi tidak mungkin
bahwa tubuh manusia merupakan hasil dari perubahan-perubahan ‘kebetulan’
dari tubuh kera.<br />
Kemungkinan yang lebih masuk akal adalah, jika manusia diciptakan
melalui ‘pre-existing matter’ seperti dari tubuh kera sekalipun,
terdapat campur tangan Tuhan untuk mengubah tubuh tersebut menjadi tubuh
manusia, yang tidak merupakan kelanjutan dari tubuh kera tersebut,
seperti halnya terdapat campur tangan Tuhan untuk menghembuskan jiwa
manusia ke dalam tubuh manusia itu, yang bukan merupakan kelanjutan dari
jiwa kera. Inilah yang secara ilmiah dikenal sebagai ‘lompatan
genetik’, namun bedanya, ilmuwan mengatakan itu disebabkan karena
kebetulan semata, sedangkan oleh Gereja dikatakan sebagai sesuatu yang
disebabkan oleh campur tangan Tuhan.</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Cardinal Schonborn dalam artikel di New York Times tgl 7 Juli 2005
menjelaskan bahwa pengamatan pada mahluk hidup yang telah menunjukkan
ciri-ciri yang final menyebabkan kita terkagum dan mengarahkan pandangan
kepada Sang Pencipta. Membicarakan bahwa alam semesta yang kompleks
dan terdiri dari mahluk-mahluk yang ciri-cirinya sudah final ini,
sebagai suatu hasil ‘kebetulan’, sama saja dengan ‘menyerah’ untuk
menyelidiki dunia lebih lanjut. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa
akibat terjadi tanpa sebab. Ini tentu saja seperti membuang pemikiran
akal manusia yang selalu mencari solusi dari masalah.”</span></li>
<li><span style="font-size: small;">Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa, akal sehat manusia
pasti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan yang menyangkut asal
usul manusia. Keberadaan Tuhan Pencipta dapat diketahui secara pasti
melalui karya-karya ciptaan-Nya, dengan terang akal budi manusia.. KGK
no 295 mengatakan, “Kita percaya bahwa Allah menciptakan dunia menurut
kebijaksanaan-Nya. Dunia bukan merupakan hasil dari kebutuhan apapun
juga, ataupun takdir yang buta atau kebetulan.”</span></li>
</ol>
<span style="font-size: small;">Uraian di atas adalah merupakan prinsip dasar mengapa kita sebagai
orang Katolik tidak dapat menerima teori Evolusi makro ala Darwin, sebab
prinsip ajaran Gereja adalah manusia diciptakan bukan sebagai hasil
kebetulan, tetapi karena sungguh diinginkan oleh Allah. Sedangkan
mengenai evolusi mikro di dalam batas species, kita semua dapat
menerimanya, sesuai dengan penjelasan di atas. Prinsipnya, jikapun ada
evolusi, tidak mungkin melangkahi batas penyelenggaraan Allah. Allah-lah
yang menciptakan manusia, yaitu jiwa dan tubuh. Jiwa manusia diciptakan
dari ketiadaan, (out of nothing) dan tubuh dari materi yang sudah ada
(pre-existing matter) namun Allah mempersiapkan tubuh itu agar layak
menerima jiwa manusia. Kesatuan tubuh dan jiwa manusia tersebut
diciptakan sesuai dengan gambaran Allah.</span><br />
<span style="font-size: small;">Selanjutnya, hal analisa mineral dan outer space hanya merupakan
metoda ilmiah, yang hasilnya juga tidak dapat menjawab misteri asal-usul
kehidupan.</span><br />
<span style="font-size: small;">Jadi dalam hal ini kita melihat benang merah antara science dan iman.
Di samping pertimbangan akal sehat pada hasil penelitian evolusi, pada
akhirnya diperlukan kerendahan hati untuk menerima apa yang diajarkan
oleh Gereja. Gereja tidak menentang science, namun juga tidak dapat
menyatakan hipotesa ilmiah sebagai kebenaran, karena statusnya masih
hipotesa dan belum sepenuhnya dapat dibuktikan.</span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><br /></span>
<span style="font-size: small;"><br /></span>
<div style="display: none ! important;">
<span itemprop="rating" itemscope="" itemtype="http://data-vocabulary.org/Rating" rel="nofollow"><span itemprop="average">100</span>out of <span itemprop="best">100</span> based on <span itemprop="votes">99995</span> ratings. <span itemprop="count">1</span> user reviews.</span>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/07007702765512866501noreply@blogger.com0