10 Mitos Penyebab Keguguran

Mitos, kadang bikin bingung, kadang bikin takut, kadang bikin kita tertawa. Sebelum menilai lebih jauh, teliti terlebih dahulu faktanya. Beikut mitos seputar keguguran
Seks
Mitos:
Ibu hamil tidak boleh melakukan hubungan seksual pada 12 minggu pertama kehamilannya''.
Fakta:
Belum ada penelitian medis yang membuktikan hubungan seksual menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, silakan saja.
Olahraga
Mitos:
Ibu hamil tidak boleh berolahraga.
Fakta:
Latihan olahraga yang teratur dalam porsi cukup selama kehamilan bagus untuk Anda dan bayi. Sama sekali tidak ada resiko keguguran, asalkan porsinya tidak terlalu berlebihan dan membuat anda lelah melakukannya. Yang harus diperhatikan hindari memulai jenis olahraga baru yang belum pernah Anda lakukan pada saat sebelum hamil.
Perjalanan udara
Mitos:
Berpergian dengan pesawat terbang menyebabkan keguguran
Fakta:
Tidak ada bukti yang menyebutkan bepergian naik pesawat terbang menyebabkan keguguran, entah itu perjalanan singkat maupun panjang.
Pemeriksaan ultrasonografi
Mitos:
Pemeriksaan ultrasonografi, seperti USG bisa menyebabkan keguguran.
Fakta:
Pemeriksaan USG tidak terbukti dapat meningkatkan risiko keguguran, meski ada beberapa kasus yang pada sejumlah ibu yang menjalani beberapa kali pemeriksaan USG selama kehamilannya ternyata melahirkan bayi-bayi kidal.
Sauna
Mitos:
Sebuah studi tahun 1970-an mengaitkan mandi sauna dengan sejumlah problem kehamilan, risiko terbesarnya adalah keguguran.
Fakta:
Penelitian ini tidak dikonfirmasi lebih lanjut, sehingga tidak terbukti kebenarannya. Namun untuk mencegah janin di dalam kandungan menderita panas berlebih. Mandi sauna sebaiknya dibatasi hanya 10 menit, dan sebaiknya hindari air yang terlalu panas.
Kopi
Mitos:
Konsumsi kopi bisa menyebabkan keguguran
Fakta:
Penelitian menyebutkan jika ibu hamil minum lebih dari enam gelas kopi, teh, atau cola per hari, makan berisiko tinggi mengalami keguguran. jadi, asal porsinya tidak berlebihan tidak akan bermasalah pada janin, tetapi memang ada baiknya anda tetap menghindari mengkonsumsi kopi, teh, cola, dan minuman berkafein lainnya.
Sinar-X
Mitos:
Pemeriksaan sinar-X menyebabkan keguguran
Fakta:
Satu kali pemeriksaan dengan Sinar-X atau X-Ray selama kehamilan tidak akan menyebabkan keguguran, menimbulkan masalah pada kehamilan, atau berbahaya bagi janin. Meski demikian, dokter biasanya sangat berhati-hati dalam penggunaan X-ray pada ibu hamil, dan tidak pernah merekomendasi suatu seri terapi X-Ray pada ibu hamil sebelum usia kehamilannya 8 minggu.
Menggunakan Komputer
Mitos:
Menggunakan komputer bagi ibu hamil bisa menyebabkan keguguran
Fakta:
Jika ibu bekerja dengan komputer, tidak perlu khawatir radiasi layar monitor menyebabkan keguguran. Sebuah study menunjukan tidak ada hubungan antara penggunaan komputer dengan keguguran atau problem persalinan lainnya, meski Anda sepanjang hari mengetik di keyboard sekali pun.
Penggunaan Microwave dan Oven
Mitos:
Penggunaan microwave bisa menyebabkan gangguan kehamilan
Fakta:
Baru-baru ini ada laporan di media massa yang menyebutkan radiasi microwave berpeluang mencetus problem kehamilan, namun laporan ini tidak didukung penelitian ilmiah. Hal ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa belum ada penelitian terhadap benda elektronika sejenis di sekitar ibu hamil yang radiasinya menyebabkan keguguran.
Tambalan Gigi
Mitos:
Tambalan dari tembaga pada gigi harus dikeluarkan saat hamil
Fakta:
Tambalan tembaga yang diperuntukan gigi tidak mengandung merkuri yang berbahaya bagi kandungan. Jadi tidak harus dikeluarkan saat ibu sedang hamil.
  • Bagaimana Mencegah Keguguran Kandungan

Keguguran adalah kehilangan kandungan pada saat janin berusia di bawah 20 minggu. (Bila lebih maka dikatakan sebagai kelahiran prematur). Sekitar satu dari enam kehamilan berakhir dengan keguguran, sebagian besar terjadi sebelum minggu ke-16 kehamilan. Satu dari 200 wanita mengalami keguguran berulang, bahkan lebih dari tiga kali berturut-turut.
Keguguran dapat menjadi musibah yang menyedihkan, terutama bagi pasangan yang sedang mendambakan anak. Namun, pada umumnya wanita bisa kembali hidup normal pasca keguguran. Asalkan terjadi dengan sempurna, keguguran tidak membahayakan. Calon ibu dapat kembali hamil setelah melewati satu periode menstruasi.
  • Tanda-tanda keguguran
Beberapa gejala keguguran antara lain:
  • Pendarahan dari vagina, baik secara spontan maupun didahului oleh noda merah kecoklatan. Banyaknya darah yang keluar bervariasi dari hanya beberapa tetes sampai seperti menstruasi.
  • Sakit kram di perut bagian bawah.
  • Keluarnya cairan tanpa pendarahan atau rasa sakit, kemungkinan karena membran kandungan yang lepas.
  • Keluarnya benda padat dari vagina.
Keguguran juga dapat berlangsung tanpa menimbulkan pendarahan atau rasa sakit. Janin tiba-tiba menghilang dan tanda-tanda kehamilan berhenti. Berbeda dengan kepercayaan sebagian masyarakat yang menganggap janin telah “dimakan jin”, hal tersebut bukanlah peristiwa mistis. Kemungkinan besar embrio (bakal janin) sudah meninggal namun masih melekat pada rahim sehingga diperlukan operasi (kuretase) untuk mengeluarkannya.
  • Sebab-sebab keguguran
· Kelainan gen/kromosom. Sekitar 60-70% keguguran terjadi karena kromosom sperma tidak sesuai dengan kromosom telur sehingga janin tidak berkembang atau berkembang tidak normal. Keguguran adalah cara tubuh untuk mengakhiri kehamilan yang tidak sempurna tersebut.
· Kelainan dan infeksi kandungan. Embrio janin perlu tempat yang sesuai agar dapat berkembang. Kelainan bentuk atau infeksi pada kandungan dapat menyebabkan keguguran karena embrio gagal melekat.
· Imunitas. Sel darah ibu dapat membentuk antibodi yang mencegah perkembangan plasenta secara normal.
· Pembukaan leher rahim. Pada usia kehamilan yang lebih lanjut, pembukaan leher rahim yang terlalu cepat (sebelum masa persalinan) dapat menyebabkan keguguran.
· Penggumpalan darah (blood clotting). Beberapa wanita hamil mengalami kelainan trombosis (penggumpalan darah) yang menghalangi pembentukan pembuluh darah plasenta.
· Penyebab lainnya. Kelainan hormon, diabetes yang tidak terkontrol, kebiasaan merokok, minuman beralkohol dan berbagai parasit juga dapat menyebabkan keguguran.
Pencegahan
Sebagaimana telah disampaikan, keguguran umumnya terjadi tanpa dapat dikontrol. Kekuatan rahim ibu cukup kuat untuk menahan goncangan sehingga keguguran karena trauma (benturan) jarang terjadi. Juga tidak ada bukti yang menunjukkan pengaruh stress dan aktivitas seksual terhadap keguguran.
Bila terdapat ancaman keguguran seperti pendarahan di awal-awal kehamilan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dalam beberapa hari, mengurangi aktivitas olah raga, dan menghentikan hubungan seks dalam beberapa minggu. Pada 50% kasus, ancaman keguguran dapat diatasi sehingga tidak berlanjut.
Jika ancaman keguguran disebabkan oleh pembukaan dini leher rahim, dokter mungkin akan melakukan penjahitan untuk merapatkan kembali sampai saatnya melahirkan. Tindakan medis dan pengobatan juga diperlukan bila terdapat kelainan bentuk rahim dan leher rahim.
Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan karena mereka dapat menyebabkan infeksi-infeksi seperti; salmonella,toksopla smosis,listeria, E.coli, yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan anda.
• Jangan makan daging mentah (sushi) atau yang dimasak kurang matang, kerana mengandungi Toksoplasmosis, sebuah parasit yang dapat menyebabkan infeksi serius pada janin anda dan juga E.coli, yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin.
• Toksoplasmosis terdapat pada sayuran yang tidak dicuci dengan baik, oleh kerana itu bersihkan sayuran anda dengan baik, apalagi untuk salad yang dimakan mentah. Hindari juga kotoran kucing atau bermain-main dengan kucing selama kehamilan kerana mengandung toksoplasmosis.
• Jangan makan daging ayam dan telur yang dimasak kurang matang atau mentah , hindari makan hati ayam/daging yang mungkin sumber dari salmonella, yang dapat menyebabkan diarea yang berat pada ibu hamil. Juga perhatikan piring, alat-alat masakan yang terkena daging ayam mentah ini untuk dicuci.
• Ikan tuna steak, ikan sea bass, shark, atau ikan-ikan berukuran besar yang diketahui mengandung tingkat mercuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerosakan saraf jika dimakan dalam jumlah besar. FDA merekomen ikan tuna dan ikan ukuran besar ini sebanyak 12 auns perminggu.
• Keju lunak seperti brie dan camembert, blueveined cheese juga keju dari susu kambing dan domba, serta jangan minum susu yang tidak di pasteurisasi. Semua produk ini mempunyai resiko membawa listeria. Listeria tipe bakteri yang mampu menembus plasenta dan menyebabkan infeksi janin, pada dewasa tidak ada gejala atau seperti flu. Listeria dapat menyebabkan keguguran,kelahiran premature, dan keracunan dalam darah. Sebaiknya hindari makanan jenis ini sampai melahirkan bayi anda.
• Jangan minum minuman yang mengandung alcohol kerana ia dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada janin dan juga problem emosional pada bayi.
• Minuman yang mengandung cafein seperti kopi, teh sebaiknya di hindari atau dibatasi kerana kopi dapat mempengaruhi berat badan rendah pada bayi, keguguran dan juga cafein mengurangi penyerapan zat besi.


100out of 100 based on 99995 ratings. 1 user reviews.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar