 Menurut
 Encyclopaedia Britannica and Encyclopaedia Islamia, Arab tidak 
mencatatkan mengenai sejarah mereka sebelum jaman Islam. Anehnya, mereka
 bahkan menyebut jaman itu sebagai jaman Jahiliyah yang penuh nista dan 
kegelapan. Mungkin tiada satu pun negara di dunia yang terang2an menghapus sejarahnya sendiri selama 2.500 tahun seperti Arab.
 Dimana secara sistematis menghancurkan segala yang berhubungan dengan 
masa lalu. Hal ini dilakukan karena mereka malu atas identitasnya 
sebagai bangsa budak.
Menurut
 Encyclopaedia Britannica and Encyclopaedia Islamia, Arab tidak 
mencatatkan mengenai sejarah mereka sebelum jaman Islam. Anehnya, mereka
 bahkan menyebut jaman itu sebagai jaman Jahiliyah yang penuh nista dan 
kegelapan. Mungkin tiada satu pun negara di dunia yang terang2an menghapus sejarahnya sendiri selama 2.500 tahun seperti Arab.
 Dimana secara sistematis menghancurkan segala yang berhubungan dengan 
masa lalu. Hal ini dilakukan karena mereka malu atas identitasnya 
sebagai bangsa budak. 
Sejarah
 dunia mencatat bahwa bangsa Arab adalah keturunan dari Ismael, anak 
dari seorang budak yang bernama Hagar, yang diusir oleh Sarah, istri sah
 Ibrahim. Sarah kemudian melahirkan seorang anak yang bernama Ishak yang
 menjadi bapak bangsa Yahudi. Kecemburuan Ismael kepada Ishak inilah 
yang menyebabkan kecemburuan bangsa Arab kepada bangsa Yahudi. 
Kecemburuan Islam terhadap Yahudi, yang akhirnya merembet juga kepada 
Kristen.
Arab
 telah menghapus segala kenangan pra Islam dalam benak mereka. Mereka 
menggunakan Islam untuk menghapus stigma negatif mereka sebagai bangsa 
budak. Islam kemudian membalikkan status bangsa mereka menjadi bangsa 
pilihan Allah. Jika mereka memilih untuk jadi bodoh dan tidak tahu apa2 
tentang masa lalu mereka, maka sungguh ironis bahwasanya mereka menuduh 
jaman sebelum Islam sebagai jaman bodoh dan tidak tahu apa2.  
Untungnya, kita masih bisa menelusuri jaman sebelum Islam di Arabia. Pepatah terkanal mengatakan bahwa tidak mungkin bisa menghilangkan segala bukti. Sejarah Arab pra-Islam adalah sejarah Ksatria India atas tanah tersebut, di mana masyarakat menganut cara hidup Veda.  
Sebagai
 usaha menyusun kembali sejarah Arabia pra-Islam, kami mulai dengan nama
 negara itu sendiri. Arabia itu adalah kata singkatan. Kata aslinya yang
 bahkan masih digunakan saat ini adalah Arbashtan. Asal katanya adalah Arvasthan.
 Seperti dalam bahasa Sansekerta, huruf "V" diganti jadi huruf "B". Arva
 dalam bahasa Sansekerta berarti kuda. Arvasthan berarti tanah kuda, dan
 kita tahu bahwa Arabia memang terkenal akan kuda2nya. Pusat ibadah 
yakni Mekah juga berasal dari bahasa Sansekerita. Kata Makha dalam bahasa Sanskrit berarti api persembahan. Karena penyembahan terhadap Api Veda dilakukan di seluruh daerah Asia Barat di jaman pra-Islam, maka Makha berarti tempat yang memiliki kuil untuk menyembah api.  
Hal
 ini secara jelas menunjukkan bahwa Jazirah Arab, jauh sebelum masa 
Islam, adalah jajahan dari Kerajaan India Kuno. Menurut sejarah, para 
Maharaja Candragupta (58 S.M. - 415 M.) memperluas Kerajaan Hindu yang 
mencakup India, hingga jauh sampai keseluruh Teluk Arabia. Para Maharaja
 ini adalah pengikut setia dewa-dewi Hindu khususnya Dewa Shiva (dewa 
bulan-Allat) dan istrinya Dewi Dhurga (dewi bulan-Allah. Silahkan lihat 
sejarah lengkapnya dilink berikut:
Para
 Maharaja mempersembahkan kepada dewa-dewa mereka bangunan-bangunan kuil
 di seluruh wilayah kerajaan mereka (di Saudi Arabia saja sedikitnya ada
 7 kuil peninggalan mereka, termasuk Kabah yang dibangun dimasa Raja Vikramaditya
 masih berdiri sampai saat ini). Bahkan setelah kerajaan Hindu ini 
runtuh, penduduk Arab masih percaya dan menyembah dewa-dewa itu dan 
mengagungkan kuil-kuil yang ada sampai datangnya masa nabi Muhammad. 
(Untuk lebih detailnya lihat artikel “Kabah, sebuah kuil Hindu” 
http://www.hinduism.co.za/).
Naskah
 Raja Vikramaditya yang ditemukan dalam Kabah di Mekah merupakan bukti 
yang tidak dapat disangkal bahwa Jazirah Arabia merupakan bagian dari 
Kekaisaran India di masa lalu, dan dia yang sangat menjunjung tinggi 
Deva Siva lalu membangun kuil Siva yang bernama Kabah. Naskah penting 
Vikramaditya ditemukan tertulis pada sebuah cawan emas di dalam Kabah di
 Mekah, dan tulisan ini dicantumkan di halaman 315 dari buku yang 
berjudul `Sayar-ul-Okul' yang disimpan di perpustakaan 
Makhtab-e-Sultania di Istanbul, Turki. Inilah tulisan Arabnya dalam 
huruf latin:  
"Itrashaphai
 Santu Ibikramatul Phahalameen Karimun Yartapheeha Wayosassaru 
Bihillahaya Samaini Ela Motakabberen Sihillaha Yuhee Quid min howa 
Yapakhara phajjal asari nahone osirom bayjayhalem. Yundan blabin Kajan 
blnaya khtoryaha sadunya kanateph netephi bejehalin Atadari bilamasa- 
rateen phakef tasabuhu kaunnieja majekaralhada walador. As hmiman 
burukankad toluho watastaru hihila Yakajibaymana balay kulk amarena 
phaneya jaunabilamary Bikramatum". (Page 315 Sayar-ul-okul).[Note: The title `Saya-ul-okul' signifies memorable words.]
Terjemahan bahasa Indonesianya adalah:
"Beruntunglah
 mereka yang lahir dan hidup di masa kekuasaan Raja Vikram. Dia adalah 
orang yang berbudi, pemimpin yang murah hati, berbakti pada kemakmuran 
rakyatnya. Tapi pada saat itu kami bangsa Arab tidak mempedulikan Tuhan 
dan memuaskan kenikmatan berahi. Kejahatan dan penyiksaan terjadi di 
mana2. Kekelaman dosa melanda negeri kami. Seperti domba berjuang 
mempertahankan nyawa dari cakaran kejam serigala, kami bangsa Arab 
terperangkap dalam dosa. Seluruh negeri dibungkus kegelapan begitu pekat
 seperti malam bulan baru. Tapi fajar saat ini dan sinar mentari penuh 
ajaran yang menyejukkan adalah hasil kebaikan sang Raja mulia 
Vikramaditya yang pimpinan bijaksananya tidak melupakan kami yang adalah
 orang2 asing. Dia menyebarkan agamanya yang suci diantara kami dan 
mengirim ahli2 yang cemerlang bersinar bagaikan matahari dari negerinya 
kepada kami. Para ahli dan pengajar ini datang ke negeri kami untuk 
berkhotbah tentang agama mereka dan menyampaikan pendidikan atas nama 
Raja Vikramaditya. Mereka menyampaikan bimbingan sehingga kami sadar 
kembali akan kehadiran Tuhan, diperkenalkan kepada keberadaanNya yang 
suci dan ditempatkan di jalan yang Benar."
Istilah Kabah sendiri berasal dari kata Sanskrit Gabha (Garbha + Graha) yg berarti Sanctum (tempat suci).
 Kitab
 suci Weda Harihareswar Mahatmya menyebut bahwa jejak kaki Dewa Wisnu 
disucikan di Mekah. Bukti akan fakta ini adalah bahwa Muslim menyebut 
kuil ini Haram yang merupakan penyesuaian dari kata Sansekerta, Hariyam,
 yaitu. tempat Dewa Hari alias Dewa Vishnu. Jejak kaki Vishnu disucikan 
di tiga tempat suci: Gaya, Mekah dan Shukla Teertha. Mengukir jejak kaki
 macam itu merupakan adat Weda yang dicontek Muslim. Muslim menganggap 
bahwa ukiran jejak kaki ini disejumlah mesjid dan tempat2 suci Muslim 
diseputar dunia adalah jejak kaki Muhammad ! Diluar kuil hindu, biasanya
 juga terdapat singasana dewa Brahma, oleh karenanya di Mekah, singasana
 Brahma itu dianggap sebagai makam Ibrahim..
Kitab
 suci Weda Harihareswar Mahatmya menyebut bahwa jejak kaki Dewa Wisnu 
disucikan di Mekah. Bukti akan fakta ini adalah bahwa Muslim menyebut 
kuil ini Haram yang merupakan penyesuaian dari kata Sansekerta, Hariyam,
 yaitu. tempat Dewa Hari alias Dewa Vishnu. Jejak kaki Vishnu disucikan 
di tiga tempat suci: Gaya, Mekah dan Shukla Teertha. Mengukir jejak kaki
 macam itu merupakan adat Weda yang dicontek Muslim. Muslim menganggap 
bahwa ukiran jejak kaki ini disejumlah mesjid dan tempat2 suci Muslim 
diseputar dunia adalah jejak kaki Muhammad ! Diluar kuil hindu, biasanya
 juga terdapat singasana dewa Brahma, oleh karenanya di Mekah, singasana
 Brahma itu dianggap sebagai makam Ibrahim.. 
Tradisi
 Hindu lainnya yang masih berhubungan dengan kabah adalah sungai gangga,
 menurut tradisi Hindu, Gangga tidak dapat dipisahkan dari lambang Siva 
sebagai bulan Sabit, kemanapun lambang Siva (bulan sabit), disitu pasti 
juga terdapat Gangga, fakta dari persatuan tersebut terdapat di dekat 
kabbah. Airnya dianggap keramat karena secara tradisional sudah dianggap
 sebagai gangga sebelum Islam (yaitu Zam-zam)  
Bahkan
 hingga hari ini, para peziarah Muslim yang menyaksikan kaabah untuk 
haji memandang Zam-zam ini dengan penghormatan hingga menaruhnya kedalam
 botol sebagai Air keramat bagi mereka, sama seperti yang dilakukan umat
 hindu hindia terhadap kesucian sungai Gangga.
LALU BAGAIMANAKAH SEJARAH KOTA MEKAH DAN KABAH ?
BENARKAH KOTA MEKAH, KABAH DAN ZAMZAM SUDAH ADA SEJAK JAMAN IBRAHIM.  
APAKAH KLAIM TERSEBUT MEMILIKI BUKTI SEJARAH?  
Ataukah hanya kebohongan yang sengaja diciptakan untuk menaikkan martabat bangsa Arab?
Uraian berikut akan membahas keabsahan klaim Islam tersebut dengan membandingkan dengan sumber-sumber sejarah lainnya.
Tulisan berikut dibagi menjadi 7 bagian, yaitu :
1. Bagian Pertama
Membahas klaim muslim dan apa yang dikatakan oleh sumber-sumber Islam tentang klaim tersebut.
2. Bagian Kedua : Nabonidus (6 SM)
Membahas laporan raja Nabonidus dari Babylon (pertengahan abad 6 SM)
3. Bagian Ketiga : Herodotus
Membahas laporan sejarawan Yunani yang hidup di abad 5 SM
4. Bagian Keempat : Strabbo (23/24 SM)
Membahas
 laporan yang dibuat oleh sejarawan Romawi yang bernama Strabbo yang 
melakukan perjalanan ke jazirah Arab hingga Yaman sekitar tahun 24 – 23 
SM.
5. Bagian Kelima : Diodorus Siculus (abad 1 M)
Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Diodorus Siculus.
6. Bagian Keenam : Pliny (77 M)
Membahas daftar kota-kota di Arab yang dibuat oleh Pliny.
7. Bagian Ketujuh : Claudius Ptolemy (150 M)
Membahas klaim bohong Islam dengan memanfaatkan tulisan Ptolemy
8. Bagian Kedelapan : Procopius dari Cesarea (abad 6 M)
Membahas
 laporan sejarawan Procipius dari Kaisarea yang hidup sekitar 550 M atau
 sejaman dengan kakek dan ayah Muhammad SAW hidup.
BAGIAN PERTAMA : MENURUT SUMBER ISLAM
Klaim muslim yang mengaitkan Mekah, Kabah dan Zamzam dengan Ibrahim dan Ismail didasarkan atas beberapa sumber berikut :
Kabah sudah ada dijaman Ibrahim. Sumber :
QS 2 : 125
Dan
 (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat 
berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian 
maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim 
dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang 
i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud".
Kota Mekah sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 65 :
Ketika
 Ismail, putera dari Ibrahim meninggal, putranya yang bernama Nabit 
mendapat tugas menjadi pemimpin dan penguasa Kabah, kemudian tugas 
tersebut dilanjutkan oleh Mudzadz bin Amr al-Jurhumi. Anak keturunan 
Ismail dan anak keturunan Nabit bersama kakek mereka Mudzadz bin Amr dan
 paman-paman dari pihak ibu mereka dari Jurhum, dan anak keturunan 
Qatura, yang merupakan sepupu Jurhum, waktu itu adalah penduduk Mekah. 
Meraka datang dari negeri Yaman, dan mengadakan perjalanan bersama-sama 
kenegeri Mekah. …. Kemudian Tuhan melipat gandakan keturunan Ismail di 
Mekah.
Mata Air Zam-Zam sudah ada sejak jaman Ibrahim dan Ismail. Sumber :
Hadis Sahih Bukhari
Volume 4, buku 55, nomor 583 :
Ketika
 air di kantung kulit telah habis, Hagar menjadi haus, begitu pula 
Ismail. Hagar melihat Ismail yang dalam keadaan menderita kehausan. 
Hagar meninggalkan Ismail karena tidak tahan melihat penderitaan Ismail.
 ........ . Hagar terus menurt berlari antara Safa dan Marwa hingga 
tujuh kali. Rasulullah berkata, "Kejadian inilah yang mendasari tradisi 
jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwa" Ketika Hagar mencapai bukit 
Marwa dia mendengar satu suara, Hagar kemudian berkata, "O, siapapun 
engkau, kamu telah membuatku mendengar suaramu, apakah engkau bisa 
membantuku? Dan ajaib, Hagar kemudian melihat satu malaikat di lokasi 
Zam Zam sedang menggali tanah, hingga akhirnya air memancar dari tempat 
itu....
Jadi
 kota Mekah sudah mulai dihuni dari sekitar tahun 2000 SM, dan terus 
dihuni hingga terjadi pengusiran suku Jurhum oleh suku Kinana dan 
Khuza’a. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 67
 Sementara
 waktu berjalan, suku Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap 
kurang baik dan sok kuasa. Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang 
bukan dari kerabat mereka diperlakukan dengan buruk……. Bani Bakar bin 
Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari Khuza’a sepakat untuk 
memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka dari Mekah …. 
Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits bin 
Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok 
(harusnya : BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian 
pergi meninggalkan Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman.
Sementara
 waktu berjalan, suku Jurhum yang menguasai kota Mekah mulai bersikap 
kurang baik dan sok kuasa. Siapa saja yang memasuki kota Mekah yang 
bukan dari kerabat mereka diperlakukan dengan buruk……. Bani Bakar bin 
Abdul Manat bin Kinana dan Bani Ghubsan dari Khuza’a sepakat untuk 
memerangi suku Jurhum dan bertekat untuk mengusir mereka dari Mekah …. 
Dan berhasil mengusir suku Jurhum dari Mekah. …. Amir bin Harits bin 
Mudzadz al Jurhumi membawa dua patung rusa dari Kabah dan batu pojok 
(harusnya : BATU HITAM) dan menguburnya di sumur Zamzam, dan kemudian 
pergi meninggalkan Mekah bersama orang-orang Jurhum ke Yaman. 
Kejadian ini terjadi sekitar pertengahan abad ke 2 M. Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press1998, halaman 18 :
Dengan
 bantuan keturunan Adnan, yakni bani Bakr bin Andi Manaf bin Kinanah, 
mereka melakukan penyerangan terhadap Jarham sehingga berhasil mengusir 
mereka dan menguasai Makkah pada pertengahan abad ke 2 M….. Amru bin 
al-Harits bin Madladl bin al Jarhami mengeluarkan dua patung kijang yang
 terbuat dari emas milik Kabah dan hajar aswad, lalu disimpan dalam 
sumur zamzam.
Patung
 rusa, BATU HITAM dan sumur Zamzam baru sekitar 300 tahun kemudian 
ditemukan lagi oleh Abdul Muthalib, kakek Muhammad SAW. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 64
Ketika
 Abdul Muttalib sedang tertidur disamping Kabah, dia mendapat mimpi yang
 menyuruhnya untuk menggali Zamzam …… Suku Jurhum telah menguruk tempat 
tersebut ketika mereka meninggalkan Mekah. Ini adalah sumur Ismail, anak
 Ibrahim, dimana Tuhan memberinya air ketika dia kehausan pada saat dia 
masih bayi.
Sumber :
Ibid, jilid 1, halaman 67
Ketika
 Abdul Muttalib telah mendapatkan kesimpulan tentang letak dari tempat 
yang hendak digali, dan ternyata tempatnya sama dengan apa yang disebut 
dalam mimpinya, dia mengambil sebuah cangkul dan mengajak putra 
satu-satunya saat itu al-Harits dan mulailah dia menggali. Ketika bagian
 atas dari sumur itu tampak, dia berseru ‘Allah akbar!’. Orang-orang 
Quraish yang mendengar teriakan Abdul Muttalib datang … dan berkata, 
“Ini adalah sumur dari nenek moyang kami Ismail ….”
Dari sumber Ibn Ishaq diatas terlihat bagaimana kebohongan tradisi Islam dibuat. Sulit dibayangkan hal-hal sebagai berikut :
• suku Jurhum yang kalah perang dapat mengambil 2 patung rusa dan BATU HITAM dari Kabah
• suku Jurhum yang kalah perang dapat memasukkannya dalam sumur Zamzam dan menguruknya hingga sumur zam-zam berhenti mengalir.
•
 Bagaimana mungkin suku Kinana dan Khuza’a tidak curiga melihat 
hilangnya batu hitam dan sumur Zamzam yang tiba-tiba diurug, dan 
kemudian tidak berusaha mencari batu hitam.
Jika
 suku Kinana dan Khuza’a bukan orang gila - melihat sumur Zamzam yang 
adalah mata air dan sumber kehidupan utama tiba-tiba saja diurug suku 
Jurhum hingga berhenti mengalir - mereka akan langsung menggalinya lagi 
untuk mendapatkan air.
Jadi dari kejanggalan kisah diatas dapat disimpulkan :
• Tidak ada sumur Zamzam dijaman Jurhum berkuasa, apalagi dijaman Ismail sekitar 2000 SM.
• Sumur Zamzam memang baru ditemukan oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.
• Batu hitampun juga baru ditemukan oleh Abdul Muttalib diawal abad 6 M.
Itulah
 sebabnya Umar sama sekali tidak menaruh hormat pada BATU HITAM, karena 
tampaknya dia tahu bahwa batu hitam memang baru ditemukan oleh Abdul 
Muthallib.
Sahih Bukhari 2.667
Dikisahkan
 oleh Abis bin Rabia : Umar menghampiri lokasi dekat Batu Hitam dan 
menciumnya dan berkata, “Tidak ada keraguan, aku tahu kamu hanyalah batu
 yang tidak akan menguntungkan atau merugikan siapapun. Jika saja aku 
tidak melihat rasulullah menciummu, aku tidak akan menciummu”
Bahkan
 sumber Islam sendiri meragukan klaim bahwa Kabah sudah ada sejak jaman 
Ibrahim dan Ismail. Kutipan ini mengisahkan raja Abu Karib Tiban As’ad 
yang berasal dari Yaman yang saat itu melakukan perjalanan ke Yatsrib. 
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiah University Press, Juni 2002,
Jilid 1, halaman 15 – 16.
Halaman 15 :
Tubba menulis baris-baris berikut tentang perjalanannya, apa yang dia lakukan terhadap Madinah dan Ka’bah, …….
………
Aku tidak tahu tentang adanya kuil yang murni
Yang dipersembahkan untk tuhan di lembah Mekah,
……..
Menurut sumber berikut Abu Karib Tiban As’ad memerintah di Yaman dari tahun 410 hingga 435 M.
Sumber :
Sabaean Inscriptions from Mahram Bilqis (Ma'rib),
Jamme, W.F
Johns Hopkins Press, Baltimore, 1962, Volume III, halaman 387
http://religionresearchinstitute.org/mecca/classical.htm
…. he reigned in Yemen from 410 to 435 A.D.
 Jadi
 selambat-lambatnya pada tahun 435 M, Kabah di Mekah tidak diketahui 
oleh seorang raja dari Yaman. Konsekuensi lebih lanjut adalah tampaknya 
Mekah dan Kabah pada saat itu bukanlah tempat pemujaan yang utama di 
Arab melainkan hanyalah salah satu dari sekian banyak tempat pemujaan di
 tanah Arab. Bahkan tampaknya disetiap kota pasti mempunyai kuil suci 
yang dipersembahkan pada tuhannya kota yang bersangkutan.
Jadi
 selambat-lambatnya pada tahun 435 M, Kabah di Mekah tidak diketahui 
oleh seorang raja dari Yaman. Konsekuensi lebih lanjut adalah tampaknya 
Mekah dan Kabah pada saat itu bukanlah tempat pemujaan yang utama di 
Arab melainkan hanyalah salah satu dari sekian banyak tempat pemujaan di
 tanah Arab. Bahkan tampaknya disetiap kota pasti mempunyai kuil suci 
yang dipersembahkan pada tuhannya kota yang bersangkutan. 
QS 27 : 91 : Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah)
Terjemahan Inggris dari Yusuf ali :
QS 27 : 91 : For me, I have been commanded to serve the Lord of this city
Itulah
 sebabnya saat penduduk Taif sebuah kota sekitar 50 km tenggara Mekah 
diserbu oleh Abrahah dengan pasukan gajahnya, penduduk Taif justru 
menyarankan mereka untuk memusnahkan kuil yang di Mekah saja bahkan 
menawarkan diri untuk mengantar Abrahah ke Mekah. Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, jilid 1, halaman 34
Mereka
 berkata kepada Abrahah : Wahai sang raja, kami adalah para budakmu yang
 memperhatikan dan patuh kepadamu. Kami tidak punya perkara apapun 
denganmu, begitu juga dengan tempat peribadatan kami – maksudnya adalah 
Al-Lat – tidak termasuk apa yang kamu cari. Kamu hanya menginginkan kuil
 yang ada di kota Mekah, dan kami menyertakan untukmu seseorang untuk 
mengantarmu ke sana.
Sangat
 unik karena selain tidak tahu lokasi Mekah, ternyata siapa nama 
pemimpin di Mekahpun tidak diketahui oleh Abrahah. Sumber :
Ibid, halaman 35
Abrahah
 mengirim seorang suku Himyari yang bernama Hunata ke Mekah untuk 
mengetahui siapa yang menjadi pemimpin tertinggi di Mekah dan untuk 
menyampaikan kepadanya bahwa maksud kedatangan dia bukanlah untuk 
berperang melainkan dengan mereka tetapi untuk menghancurkan Kabah …
Konsekuensi lebih lanjut dari kutipan diatas adalah :
• Kabah di Mekah tidak dihormati sebagai peninggalan dari Ibrahim dan Ismail.
• Kota Mekah sama sekali bukan kota yang penting, sangat mungkin hanya merupakan pemukiman kecil.
•
 Bahkan sekitar tahun 550-an M, lokasi Kabah dan Mekahpun tidak 
diketahui oleh raja Abrahah dari Yaman sampai harus di tunjukkan oleh 
penduduk Taif.
Bahkan
 salah satu puisi yang digantung di Kabah pada masa pra Islampun 
memberikan indikasi tentang waktu pembangunan Kabah yang jauh lebih 
belakang daripada masa Ibrahim dan Ismail yang selama ini diklaim. 
Sumber :
The Sacred Books and Early Literature of the East
Charles F. Horne
Parke, Austin, & Lipscomb, 1917, Vol. V: Ancient Arabia, halaman 19 - 40.
http://www.sacred-texts.com/isl/hanged/hanged3.htm
The poem of Zuhair
Kemudian aku bersumpah demi kuil
Yang dikelilingi oleh orang-orang yang berjalan
Mereka yang membangun, dari suku Quraish dan Turhum
Quraish sendiri adalah moyang Muhammad SAW menurut sumber-sumber Islam berikut.
00 IBRAHIM
01 Isma'eel
02 Nabit
03 Yashjub
04 Tayrah
05 Nahur
06 Muqawwam
07 Udad
08 'Adnan
09 Mu'ad
10 Nizar
11 Mudhar
12 Ilyas
13 Mudrika
14 Khuzayma
15 Kinana
16 AL NADR (AL QURAYSH)
17 Malik
18 Fihr
19 Ghalib
20 Lu'ayy
21 Ka'ab
22 Murra
23 Kilab
24 Qussayy (Real name: Zayd)
25 'Abdu Manaf (Real name: Al Mughira)
26 Hashim (Real name: 'Amr) as Banu Hashim
27 'Abdu Al Mutallib (Real name: Shaiba)
28 'Abdullah
29 MUHAMMAD saw
Jadi Quraish hidup 13 generasi sebelum Muhammad SAW.
Menurut hitungan sederhana :
 Jika
 1 generasi adalah sekitar 30 tahun, beda waktu antara Quraish dan 
Mahammad SAW adalah 13 x 30 = 390 tahun. Muhammad lahir sekitar 570 M 
Berarti Quraish hidup sekitar 570 – 390 = tahun 180 M. Jadi cocok dengan
 apa yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury yang 
menyatakan bahwa keturunan Adnan menyerbu Jurhum sekitar pertengahan 
abad ke 2 M. Jadi tampaknya baru pada akhir abad ke 2 itulah kota Mekah 
dan Kabah dibangun.
Jika
 1 generasi adalah sekitar 30 tahun, beda waktu antara Quraish dan 
Mahammad SAW adalah 13 x 30 = 390 tahun. Muhammad lahir sekitar 570 M 
Berarti Quraish hidup sekitar 570 – 390 = tahun 180 M. Jadi cocok dengan
 apa yang ditulis oleh Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury yang 
menyatakan bahwa keturunan Adnan menyerbu Jurhum sekitar pertengahan 
abad ke 2 M. Jadi tampaknya baru pada akhir abad ke 2 itulah kota Mekah 
dan Kabah dibangun. 
Makanya sumber Islampun kacau balau tentang waktu pembangunan Kabah. Sumber :
Tafsir Ibn Kathir terhadap QS 3 : 96 :
Dapat diakses di : http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799
[96]
 Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) 
manusia, ialah Baitullah yang di Bakka (Mekah) yang diberkahi dan 
menjadi petunjuk bagi semua manusia. Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr
 berkata; “Aku berkata, “O Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat 
didunia ini?. Dia berkata, “Al-Masjid Al Haram (di Mekah)”. Aku berkata,
 “Mana yang dibangun setelah itu?”. Dia menjawab, “Al-Masjidil Al-Aqsa 
(di Yerusalem)”. Aku berkata, “Berapa jangka waktu antara pembangunan 
kedua bangunan itu?” Dia berkata, “Empat puluh tahun”
Menurut perhitungan :
Abraham dan Ismail hidup sekitar tahun 1900 SM – 2000 SM
Raja
 Salomo (Sulaiman) yang membangun bait Allah di Yerusalem hidup seitar 
1000 SM - 970 SM. Jadi ada beda waktu 1000 tahun antara Ismail (yang 
membangun Kabah = Masjidil Haram) dengan raja Salomo (yang membangun 
Bait Allah di Yerusalem).
Jadi bagaimana bisa dikatakan beda waktu keduanya hanya 40 tahun?
BAGIAN KEDUA : NABONIDUS SUMBER BABILON (550 SM)
Keberadaan
 Mekah juga luput dari catatan sejarah seorang raja dari Babilonia yaitu
 Nabonidus yang menguasai wilayah Arab. Raja Nabonidus memindahkan 
kerajaannya ke Teima, sebuah kota di sisi utara Medinah selama 10 tahun 
(550 SM – 540 SM) yang tercatat dalam Syair Kisah Nabonidus.
Sumber :
Ancient Records from North Arabia,
F.V.Winnett and W.L.Reed,
University of Toronto Press, 1970, halaman 89
Nabonidus
 membunuh pangeran dari Teima dan mengambil alih kediamannya dan 
kemudian membangun istananya dilokasi itu seperti istananya di 
Babylonia.
Masih
 menurut sumber diatas, halaman 91, dari inskripsi yang ditemukan di 
Harran – kota asal Nabonidus – tercatat bahwa dia juga menaklukkan 
kota-kota di Hijaz, diantaranya adalah Yathrib (Medina) dan Khaybar. 
Kota Khaybar sendiri terletak di utara Medina sekitar 100 km dalam arah 
menuju ke Teima. Namun sama sekali tidak ada penyebutan kota Mekah.
Ini
 mengindikasikan bahwa kota Mekah memang belum ada saat itu, makanya 
tidak muncul dalam panggung sejarah dipertengahan abad ke 6 SM.
BAGIAN KETIGA : HERODOTUS
Herodotus
 adalah sejarawan Yunani yang hidup 484 SM hingga 430 SM/420 SM. 
Menuliskan sebuah buku berjudul The History yang diterbitkan sekitar 
tahun 425 SM. Buku ini adalah narasi sejarah tentang perang Greco – 
Persia. Dalam buku 3 nya Herodotus menuliskan Arab Selatan sebagai 
berikut.
Sumber :
Arabia
 arah selatan adalah lokasi yang paling akhir dihuni, dan wilayah inilah
 satu-satunya yang memproduksi kemenyan, mur, kasia, kayu manis dan 
madat.
Jadi
 catatan Herodotus bertentangan dengan sumber Islam yang mengklaim 
wilayah Mekah sudah dihuni semenjak abad ke 20 SM dan menjadikan wilayah
 ini yang pertama dihuni dan dari Mekahlah kemudian keturunan Ismail 
menyebar ke segala penjuru Arab.
Catatan
 sejarah adalah jelas, Arab Selatan adalah wilayah yang paling akhir 
dihuni. Ini sangat jelas karena migrasi dari Mesopotamia kuno adalah 
menuju ke wilayah barat daya arah Israel dan ke selatan melalui pantai 
timur jazirah Arab dari Qatar, Uni Emirat Arab, Oman dan Yaman. Itulah 
sebabnya wilayah Arab Utara dan Yaman lebih dahulu didiami dibandingkan 
wilayah Arab Selatan. Jika Khaybar dan Medina baru muncul di sekitar 
abad 6 SM, ini berarti di abad 6 SM Mekah pasti belum ada karena 
letaknya lebih selatan lagi dari Medinah. Jadi bagaimana mungkin Mekah 
sudah ada di abad 20 SM.
BAGIAN KEEMPAT : STRABBO SUMBER ROMAWI (23/24 SM)
Di
 tahun 30 SM, Mesir takluk dan menjadi salah satu provinsi Romawi. 
Setelah menaklukkan Mesir, Romawi berusaha meneruskan penaklukkannya ke 
wilayah jazirah Arab hingga ke Yaman yang pada waktu itu adalah sebuah 
kerajaan besar. Di tahun 23 / 24 SM, pemerintah Romawi mengutus Aelius 
Gallus, gubernur Mesir untuk memimpin penaklukan tersebut.
Sumber :
History of Rome, Buku LIII.xxix. 3 - 8
Dio Cassius, 220 M
http://www.fordham.edu/halsall/ancient/arabia1.html#Dio%20Cassius
Tahun
 23 SM : Sementara semuanya berjalan, satu ekspedisi baru dimulai dan 
diakhiri. Ekspedisi itu dipimpin oleh Aelius Gallus, gubernur Mesir, 
terhadap wilayah Arab Felix.
Dalam
 ekspedisi ini diikutsertakan seorang sejarawan dan ahli geografi yang 
bernama Strabo (meninggal 22 M) yang kemudian mencatat peristiwa ini 
dalam 16 buku karangannya.
Informasi peta wilayah Arabia dapat diakses disini.
Sumber-sumber kutipan berikut diambil dari :
Geography, Buku XVI, Chap. iv, 1-4, 18-19, 21-26
Dalam
 buku ini, dikutip kota-kota yang dilalui oleh Gallus dalam perjalanan 
pergi dan pulangnya. Gallus melewati 2 jalur yang berbeda, dimana jalur 
pergi adalah melalui gurun pasir di bagian timur sisi Laut Merah, 
sementara jalur pulang adalah melalui jalur tepi laut Merah. Gallus 
berangkat dari wilayah kanal di sekitar sungai Nile dan ini hanya 
mungkin dari sekitar wilayah Suez sekarang. Kota pertama yang disinggahi
 adalah Leuce Come.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.23.
Gallus
 membuat tidak kurang dari 80 perahu di Cleopatris, dekat dengan kanal 
tua yang bersumber dari sungai Nil …. Dia membuat 130 kapal, dimana dia 
berangkat dengan 10.000 pasukan …… dia sampai di Leuce Come dihari ke 
15, sebuah tempat perdagangan yang besar di wilayah Nabatean …..
Wilayah Nabatean sendiri adalah terbentang antara perbatasan Syria dengan Arab dari sungai Eufrat hingga Laut Merah.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik Nabatean
Anggota masyarakat Arab kuno yang mendiami perbatasan antara Syria dan Arab, dari sungai Eufrat hingga Laut Merah ….
Leuce
 Come ini masih didaerah kekuasaan Nabatean, jadi lokasinya masih dekat 
dengan perbatasan Syria. Jadi kemungkinan adalah kota Al-Wajh modern di 
wilayah Tabuk – Arab Saudi. Perjalanan berlanjut menuju wilayah 
kekuasaan Aretas.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
…
 Setelah berjalan beberapa hari, Gallus mencapai wilayah kekuasaan 
Aretas, yang beraliansi dengan Obodas. Aretas menerimanya dengan ramah 
dan memberi hadiah. Tapi karena kebohongan Syllaeus (vivaldi : penunjuk 
jalan Gallus), Gallus harus melalui jalan yang sangat sulit melalui 
wilayah tersebut, dimana dia menghabiskan 30 hari melaluinya.
 Sangat
 mungkin Aretas ini adalah penguasa wilayah Medinah. Sementara Obodas 
adalah penguasa Khaybar. Kedua kota ini berdekatan sehingga sangat 
mungkin keduanya beraliansi. Dengan tidak disebutkan nama kotanya 
menunjukkan bahwa ke 2 kota ini adalah kota yang sudah diketahui oleh 
umum. Medina dan Khaybar sudah disebutkan dalam jaman Nabonidus (550 
SM), jadi diabad ke 1 SM pasti sudah merupakan kota yang dikenal. Dari 
Al-Wajh ke Medinah berjarak sekitar 380 km dengan melalui bukit-bukit 
yang cukup sulit tergambar dari kutipan diatas. Secara rata-rata Galus 
hanya dapat maju sekitar 13 km tiap harinya. Kota berikutnya adalah 
Negrani.
Sangat
 mungkin Aretas ini adalah penguasa wilayah Medinah. Sementara Obodas 
adalah penguasa Khaybar. Kedua kota ini berdekatan sehingga sangat 
mungkin keduanya beraliansi. Dengan tidak disebutkan nama kotanya 
menunjukkan bahwa ke 2 kota ini adalah kota yang sudah diketahui oleh 
umum. Medina dan Khaybar sudah disebutkan dalam jaman Nabonidus (550 
SM), jadi diabad ke 1 SM pasti sudah merupakan kota yang dikenal. Dari 
Al-Wajh ke Medinah berjarak sekitar 380 km dengan melalui bukit-bukit 
yang cukup sulit tergambar dari kutipan diatas. Secara rata-rata Galus 
hanya dapat maju sekitar 13 km tiap harinya. Kota berikutnya adalah 
Negrani. 
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Wilayah
 selanjutnya yang didatanginya adalah kekuasaan suku nomaden, dan hampir
 seluruhnya adalah padang pasir. Wilayah itu disebut Ararene. Rajanya 
bernama Sabos. Gallus menghabiskan 50 hari melalui wilayah ini dan 
mencapai kota Negrani, wilayah subur yang telah ditinggalkan dengan 
sukarela. Raja telah melarikan diri dan kota diduduki segera. Setelah 
berjalan 6 hari dari sini, dia mencapai sebuah sungai [di wilayah 
Minae].
Perjalanan
 yang dilakukan adalah sekitar 50 hari melalui gurun pasir sebelum 
mencapai Negrani. Sangat mungkin Negrani disini adalah kota Taif. Jarak 
antara Medinah dengan Taif adalah sekitar 500 km,dilewati dalam 50 hari,
 berarti kecepatan adalah sekitar 10 km / hari. Kecepatan yang rendah 
ini karena sangat mungkin pada saat terjadi badai mereka harus berhenti 
berjalan.
Tiga indikasi lain yang menguatkan Negrani adalah Taif adalah :
•
 Karena dari sini dengan berjalan selama 6 hari kearah selatan mereka 
menemukan sungai. Sungai ini adalah sebuah sungai yang terletak 
disebelah utara Al-Qunfudhah. Jarak antara Taif hingga sungai adalah 
sekitar 150 km, berarti mereka berjalan dengan kecepatan sekitar 25 km /
 hari.
• Kota ini sama seperti Medinah berada disisi timur jajaran pegunungan. Jadi Gallus tampaknya berjalan menyusur tepi pegunungan.
•
 Kota Al-Qunfudhah dengan sungainya relatif sudah dekat Yaman modern, 
yaitu sekitar 300 km arah utara Yaman. Jadi sangat mungkin kota 
al-Qunfudhah dan sungainya dijaman Gallus berada dibawah kekuasaan Minae
 dari Yaman.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik : Yemen
Tiga
 kerajaan yang paling terkenal dan terbesar adalah Minaean, Saba dan 
Himyar, semuanya terkenal dalam sejarah kuno Mediteran, periode 
kekuasaan mereka berlangsung antara 1200 SM hingga 525 M.
Perjalanan berlanjut menuju Asca.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Jadi
 setelah menemukan sungai, Galus segera mendapati sebuah kota yaitu Asca
 yang sangat mungkin adalah Qal’at. Jarak dari sungai ke Qal’at cukup 
dekat hanya sekitar 150 km. Jadi dapat ditaklukkan dengan segera.
Kemudian menuju Athrula.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Dia
 kemudian mencapai kota Athrula, dan menaklukkannya tanpa perlawanan, 
menempatkan satu garnisun disana, dan mengumpulkan persediaan untuk 
perjalanan selanjutnya, terdiri dari gandum dan kurma.
Sangat
 mungkin Athrula adalah kota Najran karena disinilah mereka menambah 
perbekalan karena Najran adalah kota yang subur dengan oasis. Sejarah 
mencatat kota ini dikunjungi Romawi pertama kali ditahun 24 SM yang 
adalah waktu saat Gallus melakukan ekspedisinya.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica, sub topik : Najran
Kota,
 oasis …. Pertama kali dikunjungi orang Romawi di tahun 24 SM…. Najran 
adalah kota utama yang menghasilkan kemenyan dan mur yang menyuplai 
wilayah Mediterania dan Timur tengah antara 1000 SM dan 600 M.
Kemudian ke Marsiaba.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Dia
 melanjutkan ke kota Marsiaba, yang dikuasai bangsa Rhammanita, yang 
takluk dibawah Ilasarus. Gallus menyerang dan mengepung kota selama 6 
hari, dan meninggatkan kepungan akibat kekurangan air.
Sangat mungkin Marsiaba ini adalah Mar’ib sebuah kota yang terkenal dengan bendungannya yang jebol pada tahun 450 / 451 M.
Jadi
 dalam perjalanannya hingga mencapai Yaman, tidak ada sebuah kota yang 
bernama Mekah sama sekali. Jika saat itu Mekah sudah ada dengan mata 
airnya yaitu Zam Zam yang melimpah, tentu saja kota ini akan disinggahi 
oleh Gallus.
Di padang pasir, orang mungkin bisa menyembunyikan laut, TAPI TIDAK BISA MENYEMBUNYIKAN OASIS.
Setelah
 kegagalan menaklukkan Marsiaba, Gallus memutuskan untuk kembali ke 
Mesir. Dalam perjalanan pulang ini Gallus menggunakan jalan lain yang 
ternyata lebih cepat. Kota pertama adalah Negrana.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
dia memiliki waktu untuk mengambil rute lain untuk kembali, Gallus mencapai Negrana dalam 9 hari, dimana terjadi pertempuran.
Negrana sangat mungkin adalah Sa’dah modern di Yaman.
Jarak
 Mar’ib ke Sa’dah adalah sekitar 240 km, ditempuh dalam 9 hari. Berarti 
mereka berjalan rata-rata 27 km / hari. Kemudian Seven Wells (Tujuh 
Sumur).
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
dan
 kemudian dalam 11 hari mencapat “Tujuh Sumur”, tempat yang dinamakan 
menurut keberadaan sumur-sumur tersebut. Kemudian mereka berjalan 
melalui gurun pasir dan tiba di sebuah pemukiman bernama Chaala.
Para
 ahli menyatakan bahwa Tujuh Sumur ini adalah Al-Qunfudhah. Jarak Sa’dah
 ke Al-Qunfudhah adalah sekitar 370 km,ditempuh dalam 11 hari. Berarti 
mereka berjalan rata-rata 34 km / hari. Sementara Chaala kemungkinan 
adalah Al-Lith modern. Kemudian menuju Malothas.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Dan kemudian menuju Malothas, yang terletak disebuah sungai.
Kota ini terletak ditepi sebuah sungai dan sangat mungkin adalah kota Jedah modern karena ada sebuah sungai disana.
Sumber :
Strabo, XVI.iv.24.
Jalan
 ini kemudian melalui padang pasir, yang hanya memiliki sangat sedikit 
tempat berair, hingga mencapai Egra. Kota ini masuk wilayah Obodus dan 
terletak ditepi pantai.
Setelah
 Jeddah, mereka mendapati Egra yang sangat mungkin adalah Yanbu modern 
karena terletak ditepi Laut Merah. Lagi-lagi dalam perjalanan balik ini 
tidak ada kota dengan ciri-ciri Mekah disebutkan.
Kesimpulan :
Dalam
 perjalanan menuju Yaman, setelah mendarat di Al-Wajh, Gallus dan 
pasukannya bergerak kearah tenggara menuju jalur padang pasir dengan 
melewati kota Medinah – Taif – Qal’at – Najran dan berusaha menaklukkan 
Mar’ib. Sementara perjalanan pulang melewati jalur Mar’ib – Sa’dah – 
al-Qunfudhah – Al-Lith - Jedah dan Yanbu.
Tidak
 ada sama sekali penyebutkan kota seperti Mekah yang memiliki mata air 
Zam-Zamnya. Jika saja Mekah dengan mata air zam-zamnya sudah ada sejak 
jaman Abraham (2000 SM), sudah barang tentu kota ini akan dilewati oleh 
Gallus karena di padang pasir, MATA AIR LEBIH BERHARGA DARIPADA EMAS 
BERLIAN.
BAGIAN KELIMA : DIODORUS SICULUS (ABAD 1 SM)
Diodorus
 Siculus adalah seorang sejarawan Yunani di abad 1 SM yang menuliskan 
Bibliotheca Historica, sebuah buku yang menggambarkan beberapa bagian 
dunia. Kutipan berikut adalah dari terjemahan Inggris yang dikutip oleh 
Gibbon dari buku Diodorus Siculus yang menggambarkan sebuah kuil yang 
dipandang sebagai kuil yang paling suci di Arab. “Dan sebuah kuil telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang Arab.”
Komentar :
Dalam usahanya untuk mencari pembenaran klaim bohong tersebut, tim dari Islamic Awareness harus membuat kebohongan lainnya.
Kutipan yang lebih lengkap adalah sbb :
Orang
 yang menghuni wilayah disebelah teluk, dinamakan Banizomenes, yang 
hidup dari berburu dan memakan daging binatang darat, Dan sebuah kuil 
telah dibangun disana, yang sangat suci dan dihormati oleh semua orang 
Arab.
Jadi kuil ini adalah kuilnya orang Banizomenes, bukan kuilnya orang Quraish. Terus dimana letak pemukiman Banizomenes itu?
Dijelaskan oleh seorang sejarawan Agatharchides yang menulis buku berjudul On the Erythraean Sea ditahun 145 – 132 SM
Seseorang
 menemukan sekeliling Teluk Laeanites dimana ada banyak pemukiman dari 
orang-orang Arab Nabatean….. Setelah wilayah ini yang masih dipinggir 
pantai adalah teluk yang menjorok masuk kedalam sekitar tidak kurang 
dari 500 stadia. Mereka yang mendiami wilayah ini dalam area teluk 
dinamakan Batmizomaneis yang adalah pemburu binatang darat.
Jadi
 kuil yang disebutkan berada di sekitar teluk Akaba yang terletak antara
 jazirah Sinai dengan Arab, sangat jauh dari Mekah. Itulah sebabnya tim 
Islamic Awareness sengaja memotong sebagian kalimat saja karena kalau 
dikutip semuanya maka kebohongan mereka akan langsung terlihat.
BAGIAN KEENAM : MENURUT PLINY (ABAD 1 M)
Setelah
 Mekah tidak tercatat dalam sejarah abad 6 SM, abad ke 5 SM dan abad 1 
SM, kita coba lihat apa catatan sejarah pada abad 1 M.
Sumber adalah dari seorang pengarang sekaligus seorang pemimpin skuadron prajurit Romawi yaitu Pliny.
Pliny
 lahir di Como, Italia di tahun 23 M dan meninggal ditahun 79 M. Dia 
menyelesaikan bukunya yang berjudul Natural History ditahun 77 M. Dalam 
menyusun bukunya, Pliny mendasarkan pada perpustakaan Romawi. Di buku 6,
 bab 32 dan 33 Pliny mendaftarkan 92 suku dan 62 kota di Arab, namun 
tidak sekalipun menyebut suku Jurhum dan Adnan maupun kota Mekah. 
Tulisan Pliny ini memperkuat apa yang dilaporkan Strabbo sekitar 100 
tahun sebelumnya dimana kota Mekah tidak dikenal.
BAGIAN KETUJUH : MENURUT CLAUDIUS PTOLEMY (ABAD 2 M)
 Menarik
 mengetahui bahwa Claudius Ptolemy dari Alexandria, ahli matematika dan 
astronomi, terkenal sekitar 1 abad setelah Pliny, membuat peta dunia. 
Dia bukanlah ahli geografi sehingga bukunya hanya dimaksudkan untuk 
menjelaskan peta yang dia buat. Dia menyebutkan sekitar 114 kota dan 
pemukiman di Arab Felix. Sebagai contoh, Dumaetha, dijelaskan berada di 
perbatasan utara Arab Felix adalah kota Daumet diabad pertengahan, dan 
sekarang adalah oasis besar yang bernama Jauf. Hejr, yang terkenal di 
jaman jahiliyah, sekarang dikenal sebagai Medayin Salih, adalah kota 
Egra menurut Ptolemy. Kota Thaim adalah Teima, yang terkenal karena 
inskripsinya tentang keberadaan kuil-kuil dan penduduk diabad 5 SM. 
Inilah Tema kota Ayub. Sementara Lathrippa, yang berlokasi disebelah 
dalam Iambia (Yambo), dikenal juga IAthrippa menurut Stephan dari 
Byzantium, Yathrib menurut tradisi Arab mula-mula, sekarang adalah El 
Medina. Selain itu disebutkan juga tempat bernama Macoraba yang 
diidentifikasikan sebagai Mekah. Menurut GE von Grunebaum : “Mekah 
disebutkan oleh Ptolemy, dan nama yang diberikan oleh Ptolemy 
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi itu di Arab Selatan 
yang dibangun disekitar tempat pemukiman.”
Menarik
 mengetahui bahwa Claudius Ptolemy dari Alexandria, ahli matematika dan 
astronomi, terkenal sekitar 1 abad setelah Pliny, membuat peta dunia. 
Dia bukanlah ahli geografi sehingga bukunya hanya dimaksudkan untuk 
menjelaskan peta yang dia buat. Dia menyebutkan sekitar 114 kota dan 
pemukiman di Arab Felix. Sebagai contoh, Dumaetha, dijelaskan berada di 
perbatasan utara Arab Felix adalah kota Daumet diabad pertengahan, dan 
sekarang adalah oasis besar yang bernama Jauf. Hejr, yang terkenal di 
jaman jahiliyah, sekarang dikenal sebagai Medayin Salih, adalah kota 
Egra menurut Ptolemy. Kota Thaim adalah Teima, yang terkenal karena 
inskripsinya tentang keberadaan kuil-kuil dan penduduk diabad 5 SM. 
Inilah Tema kota Ayub. Sementara Lathrippa, yang berlokasi disebelah 
dalam Iambia (Yambo), dikenal juga IAthrippa menurut Stephan dari 
Byzantium, Yathrib menurut tradisi Arab mula-mula, sekarang adalah El 
Medina. Selain itu disebutkan juga tempat bernama Macoraba yang 
diidentifikasikan sebagai Mekah. Menurut GE von Grunebaum : “Mekah 
disebutkan oleh Ptolemy, dan nama yang diberikan oleh Ptolemy 
memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan lokasi itu di Arab Selatan 
yang dibangun disekitar tempat pemukiman.” 
Komentar :
Ahli
 Geografi Yunani, Claudius Ptolemy dari Alexandria, Mesir, lahir ditahun
 90 M dan meninggal 168 M. Sekitar tahun 150 M dia mulai menaruh 
perhatian kepada masalah geografi. Dalam bukunya Geography, buku VI, bab
 7, Ptolemy mendokumentasikan beberapa lokasi utama di Arab lengkap 
dengan koordinat bujur dan lintangnya.
Macoraba yang dilaporkan oleh Ptolemy tidaklah mungkin adalah Mekah dengan 3 alasan sbb :
1.
 Dari struktur konsonannya, Macoraba (MCRB) berbeda dengan Mecca (MCC) 
yang mengindikasikan kota ini bukanlah Mekah. Yaqut al Hamawi seorang 
ahli geografi Arab (1179 M – 1229 M) pernah menyebutkan keberadaan 
sebuah kota yang bernama Maqarib (sumber : Mujam al-Buldan, iv, 587) 
Dari struktur konsonannya Maqarib (MQRB) lebih mendekati MCRB 
(Macoraba). Patricia Crone dalam bukunya Meccan Trade, Princeton 
University Press, 1987, halaman, 136 menyarankan lokasi Macoraba atau 
Maqarib ini dekat dengan Yathrib (Medinah).
2.
 Dari posisi bujur Strabo menuliskan bahwa Latriba (Yathrib atau 
Medinah) berada di 71 derajat. Sementara Macoraba berada di lokasi 73 
derajat 20 menit. Ini berarti Macoraba berada disebelah timur Latriba 
(Medinah) 2 derajad 20 menit.. Sementara Mekah berada di bujur yang 
hampir sama dengan Medinah.
3.
 Dari posisi lintang Ptolemy menyebutkan Macoraba adalah kota ke 6 
setelah Lathrippa (Medinah). Kota pertama yang disebutkan setelah 
Lathrippa adalah Carna. Kota Carna sendiri menurut Strabo masuk dalam 
kekuasaan Minaea diwilayah Yaman. Jadi Macoraba tidak mungkin Mekah 
karena tidak terletak di Yaman.
Sumber :
The Geogrophy of Strabo
Buku 16, chapter iv, 2
The Geogrophy of Strabo, volume vii, translated by Horace L. Jones , 1966, page 311 )
Bagian
 penting dari wilayah ini dikuasai oleh 4 suku besar, oleh Minaea … yang
 kota utamanya adalah Carna, setelah itu adalah Sabaeans, yang kota 
utamanya adalah Mariaba, setelah itu adalah Cattabanians, yang kota 
utamanya adalah Tamna, dan diujung timur, Chatramotitae, yang berarti 
Hadramout, yang kotanya adalah Sabata.
Carna dikenal sebagai kota terbesar di Yaman yang menjadi ibu kota kerajaan Minaea.
Seorang
 sejarawan lainnya yaitu Pliny dalam bukunya Natural history of Pliny; 
Book VI, chapter 32, menyebutkan sebuah kota dengan nama Mochorba, yang 
dikatakan adalah pelabuhan Oman di pantai Hadramout di Arab Selatan. 
Hadramout sendiri adalah Oman modern.
Sumber :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003.
Topik : Hadramawt
Kerajaan Arab kuno yang menguasai wilayah selatan dan tenggara Yaman dan sekarang adalah kesultanan Oman.
Karena
 Macoraba ini tidak muncul dalam catatan sejarah manapun selain tulisan 
Ptolemy, tampaknya Macoraba ini hanyalah pemukiman kecil yang eksis di 
abad 2 M pada masa Ptolemy dan kemudian ditinggalkan. Sangat mungkin 
sejumlah suku Oman dari Mochorba beremigrasi ke utara mendekati kota 
Carna dan pemukiman mereka dinamakan Macoraba dengan mengikuti nama kota
 asal mereka yaitu Mochorba.
BAGIAN KEDELAPAN : MENURUT PROCOPIUS DARI CAESAREA ( 6 M)
Procopius hidup sekitar tahun 550 M. Dalam bukunya terdapat beberapa kesamaan dengan sumber dari Ibn Ishaq diatas.
Dimulai dengan penganiayaan orang-orang Kristen di Himyar (Yaman)
Sumber :
History of the Wars,
Procopius of Caesarea
Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
Pada
 waktu sekitar perang ini, Elesthaeus, raja dari Ethiopia, yang adalah 
seorang Kristen yang saleh, mendengar bahwa sejumlah orang himyar di 
wilayah Yaman menganiaya orang Kristen dengan kejam
Kisah penganiayaan ini terdapat dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber :
Sirah Ibnu Ishaq
Kisah Sejarah Nabi Tertua
Muhammadiyah University Press, Jilid 1, halaman 25
Dhu
 Nawas datang menyerang mereka dengan tentaranya dan memaksa penduduk 
untuk memeluk agama Yahudi, memberi pilihan kepada mereka antara hidup 
dan mati, mereka memilih mati. Maka kemudian Dhu Nawas menggali parit 
untuk mengubur mereka, membakar sebagian dari mereka dengan api, 
membunuh yang lain dengan pedang, sampai kemudian dia telah membunuh 
hamper dua puluh ribu penduduk …
Kisah
 berlanjut dimana raja Himyar kemudian dikalahkan, digantikan oleh raja 
yang lain dan kemudian naiklah raja Abramus (Abrahah)
Sumber :
Procopius, Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
Sang
 raja kemudian mengirimkan kapal dan pasukan untuk menyerbu Himyar, dan 
berhasil menaklukkan mereka dan membunuh raja himyar dan banyak 
penduduknya. Dia kemudian menobatkan seorang keturunan Himyar menjadi 
raja, yaitu Esimiphaeus, …. Pengikut-pengikut Esimiphaeus, dengan 
dibantu beberapa pihak, memberontak terhadap sang raja dan menahannya 
dalam salah satu bentengnya, dan menobatkan raja baru terhadap Himyar, 
yaitu Abramus. Abramus adalah seorang Kristen …
Kisah ini terdapat juga dalam buku Ibn Ishaq.
Sumber :
Ibn Ishaq, halaman 26 - 29
Daus
 berngkat ke Abissinia dengan membawa surat sang raja, dan kemudian raja
 Abissinia mengirimkan tujuh puluh ribu tentara ……… Aryat memegang 
kendali kekuasaan di Yaman selama beberapa tahun , tetapi kemudian 
Abrahah orang Abissinia memecah kekuasaannya …. Dan orang-orang 
Abissinia di Yaman menerima Abrahah sebagai pemimpin mereka …
Kisah berlanjut dimana Abramus mengalami 2 kali penyerbuan oleh pasukan raja Ethiopia, namun berhasil mengalahkan mereka.
Sumber :
Procopius, Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
Ketika
 Ellesthaeus mendengar hal ini, dia hendak menghukum Abramus dan 
pengikutnya yang telah menurunkan raja Esimiphaeus, dan dia mengirimkan 
3000 pasukan dengan seorang kerabatnya sebagai komandan. Namun 
pasukannya, saat berada di Himyar, tidak lagi ingin pulang, mereka ingin
 menetap di Himyar yang subur, dan tanpa sepengetahuan sang komandan, 
mereka bernegosiasi dengan Abramus dan mencapai kata sepakat saat 
pertempuran akan dimulai. Mereka membunuh sang komandan dan justru 
bergabung dengan pihak Abramus dan menetap disana.
Namun
 Ellesthaeus sangat marah dan mengirimkan lagi pasukan untuk menyerbu 
Himyar, dan terjadi pertempuran dengan pasukan Abramus. Setelah 
mengalami kekalahan parah, mereka kembali lagi ke Ethiophia.
Kisah
 kemudian berlanjut dimana Abramus berjanji untuk menyerbu Persia namun 
kemudian ditengah jalan membatalkan penyerbuannya ke Persia.
Sumber :
History of the Wars,
Procopius of Caesarea
Buku I.xix.1 - 16, 23 - 26; xx.1 – 13 :
Dikemudian
 hari setelah kekuasaannya mantap, Abramus berjanji kepada Kaisar 
Justinian beberapa kali untuk menyerbu Persia, namun hanya sekali 
melakukan perjalanan dan kemudian langsung kembali lagi.
Uniknya
 kisah ini muncul dalam buku Ibn Ishaq namun dengan versi yang berbeda 
dimana dikisahkan Abrahah hendak menyerbu ke Mekah, tempat yang dia 
sendiri tidak tahu dimana dan siapa pemimpinnya (lihat kembali bagian 
kesatu). Namun dengan ajaib gajah-gajah mereka tidak mau berjalan 
menyerbu Mekah, bahkan pasukan Abrahah dijatuhi batu-batu oleh 
burung-burung.
Sumber :
Ibn Ishaq, halaman 38
Tiba-tiba
 gajah tersebut berlututut, dan Nufail segera melompat dan berlari 
kearah puncak gunung. Pasukan Abrahah mencoba untuk membangkitkan gajah 
tersebut tetapi gagal …… ketika mereka mengarahkan sang gajah ke Yaman 
maka serta merta gajah tersebut berdiri, tetapi ketika mereka memutar 
arahnya ke kota Mekah gajah itu kembali mogok. Kemudian tuhan 
mengirimkan kepada mereka sekawanan burung …. Tiap-tiap burung membawa 
tiga buah kerikil, seperti buah kacang, satu di paruh dan dua di cakar. 
Semua yang terkena lemparannya mati …..
Bahkan kisah ini masuk dalam Al-Qur’an. QS 105 : 1 - 5
Apakah
 kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap 
tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk 
menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?, dan Dia mengirimkan kapada mereka 
burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu 
(berasal) dari tanah yang terbakar,
lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Terlihat bagaimana Ibn Ishaq telah memelintir sejarah Abrahah demi kepentingan muslim dan Arab :
•
 Pasukan yang hendak menyerbu ke Persia, diplintir katanya hendak 
menyerbu ke Mekah, dengan alasan mau balas dendam karena ada orang 
Quraish yang merusak katedral milik Abrahah di Yaman.
• Pasukan yang membatalkan niat menyerbu, diplintir katanya sang gajahlah yang tidak mau jalan
•
 Tidak ada sama sekali korban jiwa dipasukan Abrahah, diplintir katanya 
banyak yang mati karena dijatuhi kerikil sebesar kacang oleh burung.
• Bahkan Al-qur’an sendiri harus menambahkan kalimat dalam tanda kurung untuk mengaitkan dengan Ka’bah.
Bagaimanapun usaha sejarawan muslim dan Ibn Ishaq mendistorsi kisah ini tetap menimbulkan keganjilan, yaitu :
• Abrahah tidak tahu dimana kota Mekah sampai harus diantar oleh orang Thaif
• Abrahah tidak tahu siapa pemimpin kota Mekah sampai harus bertanya-tanya.
Orang mau berperang kok tidak tahu siapa yang mau diserbu dan dimana harus diserbu?
KESIMPULAN.
Dari
 uraian diatas yang membahas catatan sejarah dalam rentang waktu 550 SM 
hingga 550 M jelas tidak ada laporan tentang keberadaan kota Mekah 
ataupun kota dengan ciri-ciri Mekah. Konsekuensinya adalah klaim Mekah, 
Kabah dan Zamzam sudah ada dijaman Abraham adalah klaim bohong belaka.
Beberapa pakar muslim mengakui hal ini, berikut kutipannya :
1) Dr. Taha Hussein, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 : “Dalam
 kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini
 MUNCUL BELAKANGAN disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeploitasi 
kisah ini untuk kepentingan agama”
Siapa DR. Taha Husayn.
Dikutip dari :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003
Sub Topik : Taha Hussein
Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir
Meninggal Oct. 28, 1973, Kairo
Figur
 yang menonjol dalam khasanah Mesir modern …..Ditahun 1902 dia belajar 
di Al-Azhar, Kairo …… Ditahun 1908 dia masuk Universitas Kairo dan di 
tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar doktor …… Taha 
menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas Kairo, karirnya 
dipenuhi dengan gejolak karena pandangan-pandangan kritisnya yang sering
 membuat marah kaum Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia menerbitkan buku On
 Pre-Islamic Poetry, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa 
syair-syair yang dinyatakan pra Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh 
muslim kemudian karena beberapa alasan, salah satunya adalah untuk 
memberikan otoritas kepada Al-Qur’an. Karena buku ini, dia dinyatakan 
kafir. ….. Taha kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan ditahun 
1950 – 1952 …..
2) W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey’s Islamic Invasion, halaman 3 – 4 : “Pada masa sebelum Islam, Ismail TIDAK PERNAH DISEBUTKAN sebagai Bapa Bangsa Arab”
3) Muhammad Husain Haekal,  Dalam bukunya : Sejarah Hidup Muhammad, BAGIAN KEDUA: MEKAH, KA'BAH DAN QURAISY
…..
 Untuk mengetahui sejarah dibangunnya kota ini SUNGGUH SUKAR SEKALI. 
MUNGKIN sekali ia bertolak ke masa ribuan tahun yang lalu. ……. MUNGKIN 
sekali Ismail anak Ibrahim itu orang pertama yang menjadikannya sebagai 
tempat tinggal, …. Kalau Ismail adalah orang pertama yang menjadikan 
Mekah sebagai tempat tinggal, maka sejarah tempat ini sebelum itu GELAP SEKALI.
Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam GELAP SEKALI karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail
4) Martin Lings. Dalam bukunya : Muhammad – Kisah Hidup Nabi Berdasar Sumber Klasik. Serambi Ilmu Semesta, 2002, halaman 10
...
 Ada 2 pusat suci yang melingkupi Ibrahim : satu didaerahnya, dan satu 
lagi MUNGKIN BELUM DIKETAHUI, dan MUNGKIN KESANALAH Hajar dan Ismail 
dituntun, kesuatu lembah tandus di Arabia ....... Lembah itu bernama 
Bakah.
Tentu saja sejarah Mekah Pra Islam BELUM DIKETAHUI, karena memang belum ada dijaman Abraham dan Ismail
Jadi kapan kota Mekah dan Kabah didirikan :
•
 Dengan mengacu pada puisi pra Islam yang digantung di Kabah jelas 
mengindikasikan pembangun kuil adalah Quraish. Pembangunan kuil biasanya
 bersamaan dengan pembangunan kota. Quraish sendiri kemungkinan besar 
hidup di akhir abad ke 2 M.
•
 Dengan berandai-andai bahwa Macoraba memang adalah Mekah tetap saja 
kota ini baru muncul di panggung sejarah sekitar pertengahan abad 2 M.
Dapat dinyatakan bahwa kota Mekah dan Kabah baru ada paling cepat di abad ke 2 M.